JAKARTA – Bertempat di Grand Ballroom Hotel Shangri-La, Senin, 3 Desember 2012, anak perusahaan PT Adaro Energy Tbk, PT Adaro Indonesia, perusahaan tambang batubara berlokasi di Kalimantan Selatan, meraih penghargaan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) peringkat Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Adaro merupakan perusahaan tambang pertama yang meraih peringkat emas, sejak perhelatan PROPER dilaksanakan pada 2002. Trophy PROPER Emas diserahkan oleh Wakil Presiden RI, Budiono dan diterima langsung oleh Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk, Garibaldi Thohir.
“Sejak awal beroperasi, kami selalu berupaya bekerja dengan penuh tanggung jawab serta berkomitmen tinggi terhadap lingkungan dan masyarakat. Kaidah penambangan yang baik atau Good Mining Practices pun kami terapkan, guna meminimalisir dampak yang timbul terhadap lingkungan,” ungkap Garibaldi Thohir.
Meski demikian, dengan rendah hati Garibaldi Thohir mengucapkan, pencapaian ini bukan karena usaha Adaro semata. Namun berkat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan diantaranya masyarakat, mitra kerja serta pemerintah.
Seperti diungkapkan Menteri Lingkungan Hidup, PROPER peringkat Emas diberikan kepada perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan (beyond compliance), telah melakukan upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle), menerapkan sistem pengelolaan lingkungan yang berkesinambungan, serta melakukan upaya-upaya yang berguna bagi kepentingan masyarakat jangka panjang.
Seperti yang dilakukan dalam kegiatan reklamasi di lahan bekas tambang Paringin, salah satu blok tambang Adaro. Pemanfaatan hutan tambang Paringin tidak hanya untuk fungsi ekologis, namun juga ekonomis.
Di tempat ini, Adaro mengembangkan model hutan reklamasi di lahan bekas tambang. Bekerjasama dengan LIPI Limnologi, Adaro melaksanakan program budidaya udang galah dan ikan nila di air bekas tambang Paringin.
Di lokasi ini juga dilaksanakan program pembibitan ikan nila untuk nanti dikembangkan ke masyarakat. Air bekas tambang terbukti dapat digunakan untuk mendukung kegiatan perikanan.
Berbagai upaya efisiensi energi pun telah dilakukan, diantaranya melalui penggunaan solar cell untuk peralatan penunjang kegiatan penambangan, penggunaan oli bekas sebagai campuran bahan peledak serta upaya pengurangan emisi udara dan penggunaan bahan bakar solar melalui program pilot project biodiesel fuel.
Melalui konsep 3R, perusahaan melakukan konservasi sumber daya air, dengan mengolah sumber daya air yang ada di wilayah tambang dan stockpile atau tempat penimbunan batubara menjadi air bersih yang sesuai dengan standar baku mutu air bersih melalui unit WTP (Water Treatment Plant).
Kini air bersih tidak hanya dimanfaatkan oleh internal Adaro, namun juga telah membantu ketersediaan air bersih bagi 1,137 Kepala Keluarga di wilayah operasional tambang Adaro.
Sementara itu, komitmen untuk mengembangkan masyarakat dan meningkatkan kemandirian masyarakat diwujudkan melalui program-program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkelanjutan.
Program-program ini diselaraskan dengan kebijakan pemerintah dan potensi daerah agar mampu memberikan manfaat nyata, menggerakkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melibatkan 3 komponen Profit, People dan Planet, Adaro melaksanakan program pengembangan ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial budaya, dan lingkungan yang didukung partisipasi aktif dari masyarakat dan kemitraan yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
“Melalui pembangunan yang berkelanjutan dan sinergi dengan berbagai pihak ini, diharapkan akan terwujud kemandirian masyarakat di bidang ekonomi, intelektual dan manajemen,” tandas Garibaldi Thohir.
(Abraham Lagaligo / abrahamlagaligo@gmail.com)
Komentar Terbaru