JAKARTA – Selama periode sembilan bulan pertama 2023 penjualan bersih dan EBITDA PT Energi Mega Persada Tbk (EMP/ENRG) masing-masing mengalami penurunan sebesar 14% dan 24%, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh penurunan produksi gas harian dan penurunan harga penjualan karena harga minyak dunia yang lebih rendah.
Sementara penurunan produksi gas harian disebabkan penyerapan gas yang lebih rendah di aset Kangean oleh pembeli yang berlokasi di Jawa Timur.
“Saat ini Perusahaan tengah mempersiapkan rencana kerjanya termasuk diantaranya mencari pembeli gas baru, kegiatan eksplorasi, dan pekerjaan pengembangan di blok Kangean untuk mempertahankan rasio penggantian cadangan migas yang lebih konsisten,” kata Syailendra A Bakrie, Direktur Utama & CEO EMP, dalam keterangan tertulis, Senin(31/10).
Disamping itu, pengeluaran yang telah dilakukan Perusahaan untuk aset-aset yang sudah dimiliki maupun aset-aset yang baru juga memberikan dampak terhadap penurunan profitabilitas Perusahaan. Namun demikian EMP berharap untuk dapat merealisasikan hasilnya dan meningkatkan pendapatannya di masa mendatang.
Kinerja Per Kuartal
Dari periode Kuartal II ke Kuartal III 2023, volume produksi minyak EMP masih cukup konsisten di level sekitar 5.600 barel per hari. Adapun aset-aset Perusahaan lainnya seperti Bentu, Kangean, dan Sengkang mencatatkan peningkatan produksi gas masing-masing sebesar 4%, 6%, dan 2%. Oleh karenanya, Penjualan bersih EMP meningkat sebesar 18% menjadi US$104 juta. EBITDA dan laba bersih Perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar 20% dan 111% masing-masing menjadi US$60 juta dan US$ 19 juta.
EMP berharap untuk dapat mengkonsolidasikan beberapa aset berproduksinya yang baru saja dibeli di laporan keuangannya untuk periode Kuartal IV 2023. Selain itu, beberapa aset EMP, yaitu Malacca (minyak), Bentu (gas), dan Sengkang (gas) akan terus meningkatkan produksinya di Kuartal IV 2023 dan di sepanjang tahun 2024.
“Manajemen EMP berkeyakinan untuk dapat membukukan kinerja produksi dan keuangan yang lebih baik di tahun 2024 dibandingkan dengan kinerja Perusahaan di tahun 2023,” ujar Eduardus Adianto, Direktur & CFO Energi Mega Persada.(RA)
Komentar Terbaru