JAKARTA- PT Samindo Resources Tbk (MYOH), emiten pertambangan batu bara terintegrasi, berhasil mencatatkan kinerja operasi semester I 2021 di atas proyeksi, menurut manajemen perusahaan. Pemindahan batuan penutup (overburden removal), produksi (coal getting), dan pengangkutan batu bara (coal hauling) Samindo di atas target semesteran.
Sepanjang Januari-2021 Samindo mencatatkan overburden removal sebesar 18,47 juta bcm atau 109% dari target 16,87 juta bcm periode tersebut. Dibandingkan target 2021, pencapaian oberburden removal baru 51% dari proyeksi 36,4 juta ton.
“Untuk coal getting 117% dari target semesteran dari proyeksi 4,95 juta ton, realisasinya 5,76 juta ton. Artinya, realisasi coal getting baru 57% dari proyeksi tahun ini sebanyak 10,2 juta ton,” ujar Ahmad Zaki Natsir, Sekretaris Perusahaan Samindo kepada Dunia Energi, Senin (2/8) malam.
Zaki menyebutkan, pengangkutan batu bara tahun ini ditargetkan 29,5 juta ton. Samindo berhasil mengangkut batu bara 14,23 juta ton atau 102% dari target semesteran, yaitu 13,89 juta ton. “Coal hauling masih 48% dari target tahun ini sebanyak 29,5 juta ton,”katanya.
Samindo baru akan merilis kinerja keuangan (unaudited) semester I 2021 pada akhir Agustus 2021.
Pada kuartal I 2021, Samindo mencatatkan kenaikan laba bersih signifikan 339,4% menjadi US$ 5,8 juta atau sekitar Rp 82,36 miliar pada kuartal I 2021 (year-on-year). Padahal pada periode yang sama, perseroan mencatatkan penurunan pendapatan 19,3% menjadi US$ 39,9 juta atau sekitar Rp566,58 miliar.
Menurut Zaki ada tiga penyebab kenaikan laba bersih Samindo pada periode Januari-Maret 2021. Pertama, kerugian kurs turun signifikan. Tahun lalu kurs mencapai Rp16.000 per dolar AS, saat ini Rp14.200. Kedua, biaya nonoperasional banyak penghematan. Perjalanan dan sewa kendaraan turun karena Covid-19.
“Faktor ketiga adalah pendapatan bunga naik karena cash naik banyak karena penghematan dari biaya maintenance,” ujarnya.
Hingga kuartal I 2021, Samindo mencatatkan aset US$154,9 juta, naik 3,2% dibandingkan Desember 2020. Kewajiban tercatat US$ 21,2 juta, berkurang 3,7% dari posisi akhir kuartal IV 2020. Adapun ekuitas tercatat US# 133,7 juta, naik 3,6% dibandingkan Desember 2020. (RA)
Komentar Terbaru