JAKARTA – Sepanjang periode tahun 2021 PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membukukan pendapatan sebesar US$10,5 juta, meningkat dari US$8,3 juta di tahun 2020. Volume produksi emas BRMS juga naik dari 73 kg di tahun 2020 menjadi 139 kg di tahun 2021.
Peningkatan juga terjadi pada perolehan laba bersih BRMS, baik dari tahun maupun dari kuartal sebelumnya. Laba bersih perusahaan meningkat dari US$4 juta di tahun 2020 menjadi US$69 juta di tahun 2021.
“Peningkatan tersebut disebabkan karena adanya pendapatan lain-Lain pada tahun 2021 senilai US$118 juta,” ungkap Agus Projosasmito, Direktur Utama & CEO BRMS, Kamis(14/4/2022).
Pendapatan lain-lain tersebut tidak secara rutin dibukukan oleh perusahaan.
Sekitar US$90 juta dari pendapatan lain-lain tersebut berasal dari penyelesaian tagihan oleh pihak ketiga terhadap
anak usaha BRMS dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk hak atas saham sebesar 80% pada PT Suma Heksa Sinergi (operator proyek tambang emas Kerta di Lebak, Banten). Penyelesaian tagihan tersebut dibukukan sebagai pendapatan L
lain-lain di Laporan Laba Rugi Perusahaan dikarenakan tagihan tersebut sebelumnya telah.di impaired (mengalami penurunan nilai) di tahun 2018. Sedangkan sisa US$28 juta dari pendapatan lain-lain tersebut merupakan penghapusan utang dan penilaian persediaan yang telah dibukukan pada semester pertama tahun 2021.
”Pertama, pendapatan lain-lain dalam bentuk penyelesaian tagihan, penilaian persediaan, dan penghapusan utang tersebut tidak dibukukan secara rutin oleh perusahaan. Kedepannya, kami berharap untuk dapat lebih mengandalkan kenaikan pendapatan dari produksi
emas kami untuk dapat meningkatkan laba bersih perusahaan. Dan kedua, kepemilikan BRMS atas proyek tambang emas Kerta masih menunggu penyelesaian dokumen-dokumen terkait dan persetujuan dari Pemerintah. Kami percaya bahwa proyek tambang emas Kerta akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan BRMS di masa mendatang,” ujarnya.
Herwin Hidayat, Direktur & Chief Investor Relations Officer BRMS, mengatakan perusahaan akan terus meningkatkan kinerja produksi dan keuangan untuk kepentingan para pemegang saham. Ia mengungkapkan, konstruksi pabrik emas yang kedua di Palu (4.000 ton bijih per hari) masih sesuai jadwal untuk diselesaikan ditahun ini. Pabrik yang ketiga di Palu (4.000 ton bijih
per hari) dan pabrik yang keempat di Gorontalo (2.000 ton bijih per hari) diharapkan dapat mulai beroperasi di kuartal pertama tahun 2024.
“Pabrik-pabrik emas baru tersebut akan meningkatkan produksi emas perusahaan dalam waktu dekat ini,” ujar Herwin.(RA)
Komentar Terbaru