JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Operator Wilayah Kerja (WK) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Senoro – Toili, yakni Joint Operating Body (JOB) Pertamina Medco Tomori Sulawesi, membukukan produksi dan lifting yang gemilang sepanjang periode Januari-April 2019. Hingga April 2019, produksi gas sebesar 343 MMSCFD, melebihi target APBN 300 mmscfd, dengan penyerapan pasar sebesar 329 MMSCFD atau sekitar 110%.

“Pasokan utama hasil produksi JOB Pertamina Medco Tomori Sulawesi disalurkan ke pabrik Donggi Senoro LNG (DSLNG) dan pabrik amoniak PT Panca Amara Utama (PAU),” ujar Meidawati, Presiden Direktur Pertamina Hulu Energi dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia-Energi, Senin (13/5).

Meidawati mengatakan, kinerja gemilang ini adalah hasil kerja keras bersama antara PHE dan mitra, dalam mempersiapkan strategi yang mendukung upaya peningkatan produksi, ditambah dengan kebutuhan pasar yang meningkat sehingga gas yang dihasilkan dapat diserap secara maksimal.

“Kami juga dapat keuntungan lain dari kenaikan produksi gas ini, yakni peningkatan kondensat terproses. Hingga April -2019 tercatat produksi kondesat WK Senoro- Toili sebesar 8.441 BOPD atau 107% di atas target APBN yang ditetapkan 7.860 BOPD” ujar Meidawati.

Menurut Meiawati, JOB Tomori akan terus mengupayakan untuk menjaga reliability dan availibility dari Senoro CPP di atas 97,5% dan juga terus mengupayakan pengurangan jumlah stok kondensat di tangki setiap akhir bulan sehingga dapat memaksimalkan jumlah lifting kondensat pada 2019.

“Pengembangan Senoro Phase 2 sebesar 95 MMSCFD sedang dipersiapkan, harapannya tahun 2023 sudah dapat on stream,” katanya.

Tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, JOB Pertamina Medco Tomori Sulawesi juga tetap mencari cadangan migas baru melalui kegiatan eksplorasi. Bulan Maret 2019 lalu JOB Pertamina Medco Tomori Sulawesi baru saja menyelesaikan eksplorasi seismic 2D sepanjang 396 km. (RA)