JAKARTA – Kinerja keuangan PT Elnusa Tbk (ELSA) pada kuartal I 2021 anjlok jika dibanding periode yang sama 2020. Pendapatan usaha pada tiga bulan pertama 2021 tercatat Rp1,8 triliun, turun 12,62% dibanding periode sama tahun lalu yang meraih Rp2,06 triliun. Tidak hanya itu, laba bersih anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di sektor jasa energi terintegrasi itu tercatat hanya Rp1,6 miliar, anjlok dibanding kuartal I 2020 yang meraih Rp51,8 miliar.
Ali Mundakir, Direktur Utama Elnusa, mengatakan sepanjang periode kuartal I 2021 masih syarat akan tantangan operasional dengan segala dinamikanya. “Namun demikian, tren positif terus kami lakukan sehingga kami optimis akan membuahkan hasil yang lebih baik pada kuartal-kuartal mendatang,” kata Ali, Jumat (30/4).
Ali mengatakan secara komposisi terhadap total pendapatan, jasa hulu migas memberikan kontribusi sebesar 39%, jasa distribusi dan logistik energi 50% dan 11% sisanya dikontribusikan oleh jasa penunjang.
Pelaksanaan beberapa proyek telah on stream di tahun ini dari seluruh segmen bisnis yang ada. Pada jasa hulu migas, pengerjaan proyek carry over dan proyek baru sudah berjalan diantaranya, survei seismik 2D Batu Utak, peningkatan produktivitas pada jasa drilling, work over & well services termasuk completion fluid, jasa cementing serta pekerjaan pendukung lain produksi migas di blok migas yang tersebar di Indonesia terutama di wilayah kerja Pertamina Grup.
Pada jasa distribusi dan logistik energi, volume penjualan BBM Inmar menjadi menjadi penopang pada kuartal ini karena meningkatnya jumlah customer BBM Inmar. Bisnis jasa Depo Manajemen juga mengalami kenaikan volume thruput dari beberapa projek Depo termasuk Depo Amurang yang sudah di alih kelola sejak tahun 2019 lalu. Sedangkan pada jasa penunjang, segmen ini tetap berkontribusi aktif dan bertumbuh melalui bisnis fabrikasi peralatan migas dan bisnis warehousing atau penyimpanan dokumen.
“Dalam hal belanja investasi, Elnusa telah menganggarkan kenaikan investasi hingga mencapai Rp600 miliar di tahun ini,” ujar Ali.
Sepanjang kuartal I 2021 jasa hulu migas telah merealisasikan pembelanjaan pada peralatan pendukung produksi migas seperti slickline dan hydraulic workover unit. Sedangkan pada jasa distribusi dan logistik energi, salah satunya kami baru saja melakukan Groundbreaking TBBM di Tembilahan – Riau, yang juga akan masuk sebagian dalam alokasi anggaran belanja tahun ini.
Ali menambahkan, melihat kondisi bisnis serta peluang yang ada ke depan, semua ini akan menjadi peluang serta pertumbuhan bisnis bagi Elnusa. Selain mengandalkan kompetensi internal, kerjasama berbagai aliansi strategis dengan beberapa partner juga terus kami jalin guna mendukung pemerintah dalam mencapai target produksi minyak 1 Juta BOPD.
“Kami berkomitmen untuk terus memacu kinerja perusahaan melalui strategi diversifikasi portofolio, kompetensi, serta investasi yang tepat dalam mendukung pertumbuhan,” ujar Ali.(RA)
Benarkah laba bersih hanya Rp1,6 miliar, jauh amat dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yg sama yaitu sebesar Rp51,8 miliar? Jangan-jangan salah kutip…