CILACAP – PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap memastikan suplai produk bahan bakar minyak (BBM) dari kilang yang berlokasi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, tetap tercukupi selama Idul Adha 1441 Hijriah. Dengan tetap menerapkan protokol Covid-19 secara ketat dalam menjalankan operasinya, kilang terbesar yang dimiliki Pertamina ini akan tetap menjalankan operasionalnya guna memasok berbagai kebutuhan energi, khususnya BBM bagi masyarakat.
Hatim Ilwan, Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Refinery Unit IV, mengatakan kilang Cilacap sangat strategis.
“Kapasitas olah crude (minyak mentah) unit pengolahannya mencapai 348.000 barel/hari. Atau sekitar 33,4% dari kapasitas kilang nasional,” kata Hatim, dalam keterangan resminya Rabu(29/7).
Hampir seluruh produk dihasilkan dari kilang yang beroperasi sejak 1976 ini. Mulai dari BBM, petrochemical dan lube base yang dijadikan bahan dasar pelumas. Untuk BBM, seluruh produk yang dijual oleh Pertamina diproduksi di unit pengolahan ini, seperti jenis gasoline (premium dan pertamax), gasoil (solar dan dexlite), avtur, LPG, hingga bahan bakar boiler & furnace serta marine fuel.
Hatim menjelaskan, peran kilang Cilacap, sangat penting bagi ketersediaan BBM di tanah air. Hampir sepertiga kebutuhan BBM nasional dipasok dari kilang yang mampu memproduksi Pertamax RON 92 atau setara EURO IV ini.
“Khusus Pulau Jawa, kilang Cilacap memasok 60% kebutuhan BBM-nya,” ujarnya.
Tidak hanya menyediakan bagi kebutuhan Propinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur, produk BBM dari kilang Cilacap juga memenuhi konsumsi masyarakat Bali serta Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hatim menambahkan bahwa pendistribusian produk-produk BBM dari kilang Cilacap saat ini tidak menemui kendala, baik yang dilakukan melalui jalur kapal laut atau lewat jaringan pipa. Untuk distribusi melalui jaringan pipa, produk kilang Cilacap disalurkan melalui dua ruas yakni ke arah timur melalui ruas pipa Cilacap-Rewulu (Yogyakarta) serta ke arah barat lewat ruas Cilacap–Padalarang (Jawa Barat).
Hingga saat ini Kilang Cilacap mampu menjaga stok seluruh jenis BBM berada di angka aman. Rata-rata stok BBM yang dimiliki kilang dengan dukungan sekitar 1.500 pekerja ini cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di level 7 hari.
“Bahkan khusus untuk jenis pertamina dex dan solar, ketahanan stoknya mencapai 11 hari,” ujar Hatim.
Adapun rincian stok premium berada di level 240 juta barel, pertamax 220 juta barel, pertadex 70 juta barel, solar 350 juta barel serta avtur di angka 165 juta barel.
“Ini menjadi komitmen kami untuk selalu menjaga keamanan dan kehandalan produksi guna memenuhi kebutuhan energi masyarakat,” tandas Hatim.(RA)
Komentar Terbaru