JAKARTA– Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange mulai naik pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat (20/12) pagi WIB. Hal ini didorong oleh ketidakpastian politik menyusul pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memicu selera terhadap aset-aset safe-haven.

Menurut Xinhua, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari meningkat US$5,7 atau 0,39%, menjadi ditutup pada US$1.484,40 per ounce.

DPR AS yang dipimpin Demokrat memberikan suara pada Rabu malam (18/12) untuk mengesahkan dua pasal pemakzulan terhadap Trump, yang menjadi presiden ketiga dalam sejarah AS yang akan dimakzulkan secara resmi dan akan menghadapi persidangan di Senat yang dikendalikan oleh Partai Republik.

Ketidakpastian politik di sekitar proses pemakzulan memicu daya tarik safe-haven di kalangan investor, meskipun terjadi reli di pasar saham New York, menurut analis pasar.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik sekitar 100 poin pada Kamis (19/12/2019). Indeks S&P 500 dan Indeks Komposit Nasdaq mengikuti kenaikan Dow.
Koreksi sedikit turun dalam indeks dolar AS juga menawarkan dukungan tambahan terhadap emas.

Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,06% menjadi 97,34 tak lama sebelum penyelesaian emas. Ini akan membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret 2019 naik US$10,5 sen atau 0,62%, menjadi ditutup pada US$17,154 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun US$0,2 atau 0,02%, menjadi menetap di US$935,50 per ounce. (RA)