CHICAGO– Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu (11/5) naik dua hari berturut-turut karena ketegangan perdagangan dua raksasa global, yaitu Amerika Serikat dan China mendukung daya tarik aset-aset safe haven.

Kantor berita Xinhua menyebutkan kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, naik US$2,2 atau 0,17%, menjadi ditutup di US$1.287,40 per ounce.
Sebelum penyelesaian perdagangan emas berjangka, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,24% menjadi 25.767,35 poin di tengah friksi perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

Ketika pasar ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya akan naik karena investor mencari aset-aset safe haven seperti emas untuk memarkir investasi mereka.

Indeks-indeks acuan bursa saham Wall Street berhasil membalikkan tren menurun dan memulihkan kerugiannya dalam perdagangan elektronik emas berikutnya.

Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,11% menjadi 97,31 sebelum penyelesaian perdagangan emas, memberikan dukungan tambahan terhadap logam mulia.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah, emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik US$1,7 sen atau 0,12% menjadi menetap di US$14,79 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik US$14,20 atau 1,67%, menjadi ditutup pada US$865,60 per ounce. (RA)