TOKYO – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Inpex Corporation akhirnya mencapai kesepakatan dalam pengembangan Blok Masela. Pembahasan kelanjutan Proyek Gas Abadi di Laut Arafuru itu langsung dilakukan dan dipimpin Ignasius Jonan, Menteri ESDM bersama CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda di Tokyo, Senin (27/5).
Jonan mengatakan sejumlah poin strategis berhasil disepakati, yang memungkinkan lapangan gas raksasa tersebut bisa segera dikembangkan. Salah satu poin keputusan yang dicapai mengenai angka investasi proyek yang menjadi basis dalam keekonomian.
“Akhirnya Inpex dan SKK Migas sepakat atas pokok-pokok pengembangan Blok Masela sore ini di Tokyo. Pembahasan telah berlangsung sejak 18 tahun yang lalu. Nilai investasi antara US$18 miliar – US$20 miliar dengan pembagian yang fair bagi Indonesia dan kontraktor. Saya sampai terharu,” kata Jonan dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/5).
Dalam beberapa minggu ini pemerintah intensif membahas kelanjutan Blok Masela. Dalam dua pekan ini saja sudah dua kali Jonan menyambangi markas Inpex di Jepang.
Pada pertemuan 16 Mei, berhasil disepakati kerangka final rencana pengembangan (Plan of Development/PoD). Pertemuan kali ini membahas negosiasi detil dari kerangka tersebut, sehingga perjanjian antara pemerintah Indonesia dan Inpex Corporation Jepang bisa segera ditandatangani.
Menurut Jonan, nilai investasi pengembangan Blok Masela akan mencapai sekitar US$20 miliar. Kedua pihak berhasil mencapai win-win solution dengan skema bagi hasil, dimana pemerintah sekurangnya mendapat bagian 50%.
“Minimal 50:50 (bagi hasil) dan bila real cost turun bisa mencapai lebih dari 58% untuk negara,” Jonan.
Kesepakatan final ditandai dengan penandatanganan Minute of Meeting oleh Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto dan Takayuki Ueda, disaksikan oleh Jonan.
Ada pun penandatanganan perjanjian antara Pemerintah Indonesia dan Inpex Corporation, Jonan mengatakan direncanakan dilaksanakan pada pertemuan negara-negara G20 di Jepang dalam waktu dekat.
Proyek Masela merupakan salah satu proyek strategis nasional yang ditetapkan oleh pemerintah. Blok Masela diproyeksikan menghasilkan gas sebesar 9,5 juta ton per tahun (Million Ton Per Annum /MTPA) dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG) dan 150 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk gas pipa. Proyek ini diperkirakan bisa mulai berproduksi pada kuartal II 2027.
Sampai saat ini Inpex telah melakukan workshop penyiapan kerangka acuan analisis dampak lingkungan (KA ANDAL) dan analisis dampak lingkungan (Amdal). Perusahaan migas asal Jepang itu juga sudah memulai baseline survey dengan penentuan batas survei.(RI)
Komentar Terbaru