JAKARTA – Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji pada Jumat, 10 Januari 2014 lalu bertandang ke Kota Kinabalu, Negara Bagian Sabah, Malaysia. Di sana, ia dan Managing Director Sabah Electricity Sdn Bhd, Abdul Razak Sallim menandatangani Nota Kesepahaman kerjasama, yang isinya antara lain memungkinkan Indonesia mengekspor listrik ke negeri jiran.
Nur Pamudji mengungkapkan, penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) itu, membuka kemungkinan kerjasama segala bidang untuk keuntungan PLN maupun Sabah Electricity. Termasuk kemungkinan interkoneksi Kalimantan Utara dengan Sabah.
“Kerjasama Sabah Electricity dan PLN merupakan salah satu langkah dalam menuju integrasi jaringan ASEAN. PLN dan Sabah Electricity akan melakukan studi bersama untuk mewujudkan interkoneksi yang saling menguntungkan, terutama antara Kalimantan Utara dan Sabah,” ungkap Nur Pamudji sekembalinya ke Jakarta, Ahad, 12 Januari 2014.
Ia menambahkan, dengan kerjasama ini terbuka peluang untuk dibangunnya pembangkit listrik skala besar di Kalimantan Utara (dulu Kalimantan Timur bagian utara, red). “Energi listrik yang dihasilkan sebagian besar digunakan untuk keperluan domestik dan sebagian kecil bisa diekspor ke Malaysia,” jelas Nur Pamudji.
Dengan demikian, lanjutnya, pembangunan pembangkit di Kalimantan Utara tidak harus dimulai dari pembangkit skala kecil, karena menyesuaikan dengan kebutuhan domestik yang masih kecil. “Tapi bisa langsung ke skala besar sehingga lebih ekonomis dan lebih andal,” ujar Nur lagi. Menurutnya, hal ini merupakan kesempatan besar untuk memajukan pembangunan kelistrikan di Kalimantan Utara.
Apalagi, imbuhnya, sistem kelistrikan di Sabah mempunyai karakteristik beban puncak pada siang hari, sedangkan sistem PLN di Kalimantan Utara memiliki beban puncak pada malam hari. Kedua kondisi ini dapat disinergikan untuk keuntungan dua belah pihak melalui interkoneksi kedua sistem kelistrikan ini.
Disebutkan pula, kerjasama PLN dan Sabah Electricity, juga akan dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pegawai di kedua belah pihak, melalui pendidikan, pelatihan dan knowledge sharing, sesuai keunggulan masing-masing.
“PLN mempunyai pusat pendidikan dan pelatihan, yang terintegrasi dan dikelola dengan pendekatan corporate university, mulai pembangkit (fosil dan renewable energy), transmisi (termasuk pemeliharaan dalam keadaan bertegangan atau live line maintenance), sistem distribusi, dan sistem manajemen kelistrikan,” sebutnya.
Bagi Sabah Electricity, kata Nur Pamudji lagi, kerjasama seperti ini merupakan hal baru, dan kesempatan untuk memajukan pembangunan kelistrikan di Sabah. Sabah Electricity adalah salah satu perusahaan listrik di Malaysia yang mengelola kelistrikan di Sabah. Perusahaan ini dimiliki Kerajaan Sabah, dan ada saham dari Tenaga Nasional Berhad (TNB), perusahaan listrik terbesar di Malaysia yang berada di Semenanjung.
(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)
Komentar Terbaru