TUBAN- Aksi heroik diperlihatkan kru Kapal MT Galunggung milik PT Pertamina International Shipping (PIS). Kru kapal yang tnegah rutin berpatroli berhasil menyelamatkan dua orang nelayan yang belakangan diketahui bernama Jono Kurniawan (28) dan Taufik Hidayat (23). Jono dan Taufik adalah warga Desa Socorejo, Kecamatan Janu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Kedua nelayan itu awalnya sempat putus asa. Maklum, kapal mereka tenggelam diterjang ombak pada Senin (7/2/2022) pagi WIB. Berenang dan berupaya terus mengapung di tengah laut selama kurang lebih satu setengah jam, dua nelayan itu tak berhenti berteriak minta tolong untuk keselamatan mereka.

Sekitar pukul 9.15 pagi, teriakan dua nelayan itu sayup-sayup terdengar oleh juru mudi jaga Kapal MT Galunggung yang tengah rutin berpatroli. Captain Barli Handoko, Nakhoda Kapal MT Galunggung, mengatakan Jru Mudi Jaga Kapal MT Galunggung tengah berada di haluan untuk melaporkan kondisi arah rantai jangkar dan terdengar suara minta tolong dari laut dengan jarak 50 meter dari haluan sebelah kiri kapal. Juru Mudi Jaga langsung melaporkan ke Perwira Jaga dan selanjutnya melaporkan ke nakhoda.

“Begitu mengetahui posisi nelayan, Perwira Jaga langsung memerintahkan kru melemparkan pelampung/lifebuoy ke arah kedua nelayan. Begitu pelampung ditangkap oleh nelayan, kemudian ditarik ke arah gangway kiri kapal. Korban dievakuasi ke atas kapal dan dilakukan prosedur pertolongan korban atau recovery person from water,” ujar Barli dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia Energi.

Berdasar laporan yang diterima, Jono dan Taufik berangkat berlayar dari Desa Socorejo pada pukul 05.30 pagi. Mereka berdua berlayar ke tengah laut untuk meletakkan perangkap ikan dan rajungan. Setelah satu jam kapal berlayar dan berada di tengah laut, Jono dan Taufik menurunkan dan memasang perangkap ikan mereka.

Sekitar pukul 7.30 WIB, perangkap ikan selesai dipasang. Namun, tanpa diduga, kapal mereka terkena ombak dan langsung terbalik. Tak lama, kapal nelayan tersebut tenggelam. Jono dan Taufik pun berusaha menyelamatkan diri dengan terus berenang dan mengapung selama kurang lebih satu setengah jam.

Menurut Barli, posisi kapal MT Galunggung saat itu berada sekitar 50 meter dari korban. “Posisi kapal saat kejadian sedang berlabuh, waiting for discharge di perairan Tuban,” jelasnya.

Upaya penyelamatan dua nelayan Tuban oleh kru Kapal MT Galunggung. (foto: dokumentasi PIS)

Saat berlabuh, Juru Mudi Jaga kapal memang dijadwalkan rutin melakukan patroli keliling setiap satu jam dari area haluan hingga buritan kapal. Kapal MT Galunggung berlayar dari Sikka-India menuju Tuban, Indonesia. Dengan total 29 kru lokal, kapasitas kapal yang dibangun pada 2011 ini mampu menampung muatan hingga sebanyak 750 ribu barel.

Usai penyelamatan darurat, dua nelayan pun melanjutkan proses pemulangan ke Desa Sokorejo dengan dibantu oleh Tim Marine Pertamina Trans Kontinental (PTK) yang berlokasi di Tuban dan dua petugas kepolisian air Tuban, yakni Brigadiri Polisi Teguh Dwi dan Baraka Alfan. Para nelayan diserahkan ke Polair pada pukul 15.20 WIB.

Dua nelayan dijemput dan dipulangkan dengan menggunakan kapal tugboat TB Transko Dara 3204 yang dinakhodai oleh Captain Rasto. Turut serta mendampingi dalam proses tersebut adalah PIC Marine Operation Tuban Febri Nugroho. (RA)