JAKARTA – Pertamina Subholding Upstream melalui Regional Sumatera Zona 4 berencana melakukan pengeboran 37 sumur pengembangan sepanjang 2021. Sementara realisasinya hingga pertengahan Mei 2021, telah berhasil dibor delapan sumur yakni BNG-A1 (Adera Field, PALI), AJDJ-113X, GRH-29X, dan GRH-30X (Ogan Komering & Raja Tempirai Field, Ogan Komering Ulu), SPA-DZ5, SPA-DZ4, dan MSITAF2 (Pendopo Field, Musi Rawas), serta BEL-P1 (Limau Field, Muara Enim).

Pengeboran kedelapan sumur tersebut berhasil menambah produksi minyak sebesar 1.533 barel per hari bph dan gas 2,01 juta standar kaki kubik per hari (Million Standard Cubic Feet Per Day/MMscfd). Sehingga produksi minyak keseluruhan dari Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera Zona 4 saat ini sebesar 24.841 bph masih tipis dibawah target 25.830 bph, dan gas sebesar 543,33 MMscfd atau sukses lampaui target 512,48 MMscfd.

Akhmad Miftah, General Manager Zona 4 mengungkapkan kegiatan pengeboran yang masif perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi dan memenuhi target produksi yang telah ditetapkan pemerintah melalui SKK Migas atas Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera Zona 4. Pertumbuhan pengeborannya juga cukup signfikan dibandingkan dengan tahun lalu.

“Tahun lalu, kami mengebor 16 sumur pengembangan, 28 kerja ulang (workover), dan 255 pekerjaan pemeliharaan sumur (well intervention). Target tahun 2021 menjadi 37 sumur pengembangan, naik secara signifikan dibandingkan tahun lalu, 26 workover, dan 285 well intervention. Ini merupakan tantangan bagi kami untuk mencapai target yang telah ditetapkan Pemerintah. Kami akan berusaha maksimal dan optimis bisa mencapainya,” ujar Miftah, Senin (28/6).

Anggono Mahendrawan, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagsel mengatakan SKK Migas mendukung kegiatan pengeboran yang dilakukan Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera Zona 4. “Pengeboran ini memperlihatkan komitmen Pertamina untuk terus mempertahankan tingkat produksi di Sumatra Bagian Selatan. Upaya ini juga merupakan bagian dari upaya SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam merealisasikan target produksi minyak 1 juta bph dan gas 12 ribu MMscfd pada 2030,” katanya.

Menurut Anggono, untuk mengejar target tersebut, SKK Migas dan KKKS secara nasional meningkatkan jumlah kegiatan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 616 sumur, peningkatan hal ini sangat masif bila dilihat dari pertambahan 364 pengeboran sumur atas realisasi 2020 yang sebesar 252 sumur.

Sumatera adalah salah satu tulang punggung produksi migas nasional di tahun 2021 dan menuju target 2030, dimana 5 Provinsi di Sumatera Bagian Selatan berkontribusi sekitar 10% target produksi miyak bumi nasional dan sekitar 30% target produksi gas bumi nasional” ujar Anggono.

Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera Zona 4 mengelola operasi produksi migas di Regional Sumatera bagian selatan. Produksi dihasilkan dari tujuh lapangan yang dioperasikan sendiri, yaitu Pertamina EP Prabumulih Field, Pertamina EP Limau Field, Pertamina EP Pendopo Field, Pertamina EP Adera Field, Pertamina EP Ramba Field , PHE Ogan Komering, dan PHE Raja Tempirai. Selain itu, juga berasal dari dua wilayah kerja nonoperator, yaitu Corridor dan Unitisasi Suban, serta sembilan Kerja Sama Operasi (KSO).(RI)