JAKARTA – Pemerintah bersiap menggenjot pemakaian energi alternatif diluar bahan bakar minyak (BBM) menyusul meningkatnya kebutuhan listrik yang tahun ini diprediksi mencapai 9%.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandi menyampaikan, meningkatnya kebutuhan listrik hingga 9% di 2013 itu, akibat tingginya konsumsi listrik oleh masyarakat.
“Secara umum kebutuhan energi memang meningatk terus setiap tahun, maka dari itu saat ini energi alternatif mulai kita perhatikan pengembangannya,” ujar Rudi di Jakarta, Jumat, 4 Januari 2013.
Menurutnya sejauh ini penggunaan BBM untuk listrik sudah mulai bisa ditekan, dan banyak digantikan oleh batubara serta gas. “Tapi kita tidak cukup puas sampai di situ, karena kita akan genjot pemakaian energi alternatif lainnya,” kata Rudi lagi.
Ditemui terpisah, pengamat energi nasional, Sutadi Pudji Utomo menjelaskan, kebutuhan energi nasional semakin meningkat dan diprediksi krisis energi dapat terjadi pada 2015. Sementara pengembangan infrastruktur produksi energi belum maksimal.
“Seharusnya subsidi energi dikurangi, agar dananya dapat digunakan untuk membangun infrastruktur produksi energi. Daripada buat subsidi, lebih baik kita kembangkan kilang,” papar Sutadi kepada Dunia Energi di Jakarta, Kamis, 3 Januari 2013.
Menurut Sutadi, pengembangan energi alternatif dapat membantu menjawab tingginya kebutuhan energi nasional. Pengembangan energi alternatif juga diyakininya akan mensejahterakan rakyat dalam jangka panjang.
“Energi alternatif seperti biodisel itu, dengan segala mata rantai produksinya, bisa memberi kesejahteraan jangka panjang kepada rakyat,” tegasnya.
Sutadi pun menunjukkan data, hingga saat ini sebesar 95% pemenuhan kebutuhan energi nasional masih didominasi produksi dari energi fosil.
Sektor industri menjadi konsumen energi terbesar mencapai 329,7 juta SBM (setara barrel minyak) atau 49,4% dari total konsumsi energi nasional. Selanjutnya konsumen energi terbesar diantaranya sektor transportasi, rumah tangga, dan bangunan komersil.
(CR – 1 / duniaenergi@yahoo.co.id)
Komentar Terbaru