JAKARTA – Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PT PGN (Persero) Tbk, Wahid Sutopo mengungkapkan, kapitaliasi saham pemerintah pada emiten BUMN berkode PGAS ini telah mencapai Rp 70 triliun. Distributor gas nasional ini pun siap untuk menerima penugasan dari pemerintah, untuk mempercepat pembangunan infrastruktur gas bumi di dalam negeri.
Wahid menuturkan, PGAS selama ini telah cukup berpengalaman mendorong pemanfaatan gas nasional, lewat pembangunan infrastruktur penyaluran gas di berbagai wilayah di Indonesia.
Selain membangun pipa gas dengan total panjang 6.000 kilometer, PGAS juga telah membangun infrastruktur gas bumi lainnya seperti Floating Storage Regatification Unit (FSRU) dan Mobile Refueling Unit (MRU) untuk mendukung konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas bagi industri dan transportasi.
Program konversi itu pun, kata Wahid, telah berkontribusi besar pada perekonomian Indonesia. Dengan menyalurkan gas sebanyak 1.600 MMSCFD atau setara dengan 250 ribu barel minyak per hari, PGAS ikut menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga Rp 200 triliun – Rp 300 triliun per tahun.
“Daya saing Industri nasional juga semakin meningkat setelah memanfaatkan gas bumi. Bahkan perusahaan Indonesia mampu menjadi pemain utama bisnis kaca lembaran di Vietnam dan Australia lantaran menggunakan gas bumi, sehingga produknya sangat kompetitif,” ujarnya di Jakarta pekan lalu.
Wahid menambahkan, dalam membangun infrastruktur, PGAS melakukannya secara mandiri tanpa membebani pemerintah. Sebagai BUMN yang hanya diberikan modal awal oleh pemerintah sebesar Rp 1,4 triliun, PGAS telah mampu membangun berbagai infrastruktur pipa gas bumi senilai Rp 40 triliun.
Sementara nilai kapitalisasi saham milik pemerintah di PGAS, saat ini telah mencapai Rp 70 triliun. Dengan kemampuan finansial yang baik, PGN kini juga mulai mengakuisisi sejumlah blok migas yang dimiliki perusahaan asing, guna meningkatkan ketersediaan pasokan gas bumi nasional.
“Jika diberikan kepercayaan untuk mengelola gas bumi, kami siap untuk menambah infrastruktur gas bumi agar pemanfaatannya dapat dinikmati oleh lebih banyak masyarakat,” tegasnya.
(Abdul Hamid /duniaenergi@yahoo.co.id)
Komentar Terbaru