JAYAPURA – Perjalanan darat harus ditempuh selama 3 jam dari Kota Jayapura. Lebatnya hutan, perkebunan sawit, dan perkampungan harus dilalui untuk mencapai Pos Jaga Kalilapar, Kecamatan Waris, Kabupaten Keerom, Papua, salah satu pos jaga batas negara yang dimiliki TNI yang bersanding dengan hamparan panel surya berkapasitas 5 kiloWatt peak (kWp).
Tak hanya anggota TNI berseragam lengkap menyambut rombongan tim teknis Kementerian ESDM-Mabes TNI, Kamis (19/11). Tampak tiga pria muda warga setempat menonton TV di beranda santai pos jaga Kalilapar. Ketiganya tampak asyik menikmati acara TV sembari bercengkrama dengan anggota TNI.
Joni (36), pria yang paling fasih berbahasa Indonesia menceritakan, hampir setiap hari ia mampir di pos jaga Kalilapar saat ingin beristirahat sejenak dari pekerjaannya di ladang yang berjarak sekitar satu kilometer dari pos. “Di sini bisa lihat TV, cas HP tanpa takut (minyak) solar habis,” kata Joni.
Di rumahnya, Joni bergantung pada minyak solar untuk menyalakan listrik dari genset. Untuk mendapatkan solar pun bukan perkara mudah. “Di rumah susah, kami minta solar dari proyek-proyek yang ada di sekitar sini, kadang beli di Arso (kota) harganya Rp 10 ribu (per liter),” ungkap Joni.
Aka Harahap, salah seorang anggota TNI yang bertugas di Pos Jaga Kalilapar mengungkapkan, meski di perbatasan, kini listrik bisa diakses tanpa halangan. Dia juga bahagia bisa berbagi akses listrik dengan masyarakat yang biasa melewati pos untuk bekerja.
“Sejak ada PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), lampu menyala sepanjang malam, menyalakan TV atau alat karaoke kapanpun bisa,” cerita Aka.
Sejak beroperasinya PLTS Terpusat di awal tahun ini, kebutuhan energi di pos jaga tersebut bisa terpenuhi tanpa tergantung lagi dengan minyak solar atau bensin untuk menyalakan listrik. Listrik pun dapat menyala 24 jam dan digunakan untuk penerangan, meng-charge HP, menyalakan TV dan alat hiburan lain.
PLTS Terpusat di Pos Jaga Kalilapar adalah satu dari 9 PLTS Terpusat yang dibangun di Pos jaga batas negara di provinsi Papua, yang dibangun melalui APBN Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2019. Kesembilan pos jaga itu adalah Pos Jaga Batas Negara Kalibom, Kalilapar, Yabanda, KM 140, Oksibil, Kiwirok, Okbibab, Somografi dan Tatakra..
Kehadiran PLTS di pos jaga TNI diharapkan membuat pos-pos jaga batas negara dapat mandiri dalam penyediaan energi tanpa harus bergantung pada suplai bensin atau diesel yang selama ini digunakan.(RI)
Komentar Terbaru