JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merombak jajaran eselon II atau Direktur di Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi. Ariana Soemanto ditunjuk menjadi Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM menggantikan Noor Arifin Muhammad yang dirotasi menjadi Direktur Teknik dan Lingkungan Migas.
Ariana sebelumnya menduduki posisi Kepala Balai Besar Pengujian Migas LEMIGAS dan kini posisi itu diisi oleh Mustafid Gunawan yang sebelumnya adalah Direktur Pembinaan Program Migas.
Sementara untuk menggantikan Mustafid, Menteri ESDM menunjuk Mirza Mahendra. Dia sebelumnya adalah Direktur Teknik dan Lingkungan Migas.
Ariana tampaknya memiliki tugas khusus yang diemban sesuai arahan Menteri ESDM. Sektor hulu migas merupakan sektor penting dimana produksi migas jadi indikator utama kemajuan di lingkungan Kementerian ESDM.
Arifin meminta jajaran pejabat baru di sektor migas untuk meningkatkan cadangan strategis dan penyangga migas nasional.
“Saya minta agar saudara meningkatkan cadangan strategis atau penyangga migas nasional. Optimalisasi pemanfaatan gas domestik,” kata Arifin saat pelantikan jajaran pimpinan tinggi Ditjen Migas, di Jakarta, Kamis (14/3).
Ariana merupakan salah satu sosok yang tergolong muda di lingkungan Kementerian ESDM. Namun, dia memiliki pengalaman yang cukup mumpuni untuk mengawal sektor hulu migas. Ini dibuktikan saat menjabat sebagai Kepala Balai LEMIGAS, dimana LEMIGAS bahkan sukses mencetak rekor terbaru yakni memperoleh penerimaan sebesar Rp231 miliar atau 54% jauh diatas target sebesar Rp150 miliar. Tidak hanya itu, realisasi penerimaan LEMIGAS tahun 2023 tersebut, merupakan yang tertinggi sejak LEMIGAS menjadi Badan Layanan Umum (BLU) 14 tahun yang lalu.
Ariana sudah bergabung dengan Kementerian ESDM sejak 2005 dan langsung aktif berkarier di Ditjen Migas. Dia sempat menjadi Kepala Divisi Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian ESDM sejak 2017 hingga 2023 sebelum akhirnya menjadi kepala LEMIGAS.
Sementara itu, Arifin juga meminta para pejabat tinggi Ditjen Migas agar mendorong dilakukannya diversifikasi sebagai alternatif sumber energi, di antaranya teknologi gasifikasi dan pemanfaatan sumber lainnya di hilir. “Lakukan percepatan infrastruktur gas bumi, strategis dan siap guna, mendorong konektivitas jaringan gas bumi, salah satunya adalah pembangunan pipa transimisi Cirebon Semarang yang proses tahap ke dua,” ungkap Arifin.(RI)
Komentar Terbaru