JAKARTA – PT J Resources Bolaang Mongondow meraih dua Penghargaan Tambang Menyejahterakan Masyarakat (Tamasya) dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM untuk kinerja Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat 2023 untuk Kategori Perencanaan dan Kategori Implementasi pada Bidang Peningkatan Pendapatan Riel.

Yuliot Tanjung, Wakil Menteri ESDM, mengatakan Penghargaan Tamasya merupakan apresiasi pemerintah kepada perusahaan pertambangan mineral dan batubara yang telah memegang teguh komitmen dalam menjalankan program PPM dengan baik. “Pemerintah juga mendorong terus agar perusahaan memberikan kontribusi positif dan berkelanjutan bagi masyarakat sekitar tambang,” kata Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot Tanjung di Jakarta, Selasa (26/11).

Bagi J Resources, penghargaan kali ini melengkapi apresiasi bagi kinerja sosialnya yang dalam dua tahun berturut-turut meraih Penghargaan Subroto dan Penghargaan Tamasya.

J Resources mendapat apresiasi atas kinerjanya yang telah dengan tekun mengajarkan pembibitan kakao kepada 110 petani binaan pada 2023. Program ini merupakan kolaborasi yang baik antara perusahaan dan petani binaan perusahaan menyediakan keahlian dan pendampingan intensif, dan petani menyediakan tempat pembibitan, tenaga, serta waktu untuk menimba ilmu dibandingkan dengan membeli bibit dari luar yang bisa dilakukan dengan cepat namun memakan biaya lebih besar.

“Konsep keberlanjutan dipahami dan diterapkan dalam program ini, karena ilmu pembibitan dapat diterapkan sepanjang waktu serta dapat ditularkan kepada petani lainnya,” ujar Anang Rizkani Noor Presiden Direktur J Resources Bolaang Mongondow.

Teknik pembibitan sambung pucuk yang sederhana namun efektif ini sudah mulai diajarkan sejak 2019. Pada awalnya diajarkan kepada 2 kelompok tani kemudian terus berlanjut sampai tahun 2022 menjadi 15 kelompok yang beranggotakan 10 orang petani per kelompok, kini sebagian besar telah mandiri. Di tahun 2023, diajarkan kepada 11 kelompok dengan total 110 orang petani binaan.

Muh. Rudi Rumengan, Manajer CSR J Resources Bolaang Mongondow, mengungkapkan kunci keberhasilan program ini adalah konsistensi pendampingan intensif oleh tim CSR JRBM sejak awal program hingga sekarang. “Tim memastikan semua petani binaan menguasai teknik pembibitan metode sambung pucuk untuk mendapatkan bibit yang berkualitas,“ kata Rudi.(AT)