JAKARTA – Proyek Abadi Masela segera berlanjut di tahun 2025. Hal ini ditandai dengan launching Onshore LNG (ONLG) Front End Engineering Design (FEED) Initiation proyek Masela oleh operator Inpex Masela Ltd pada Rabu, 9 April 2025. Launching ini juga rencananya bakal disaksikan langsung oleh Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Proyek Masela merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sudah berlangsung lebih dari 15 tahun namun belum juga berproduksi. Pemerintah sendiri mematok target gas dari blok Masela sudah menyembur pada tahun 2030 nanti.
Berdasarkan informasi yang diterima Dunia Energi, dengan adanya OLNG FEED Initiation maka jadi babak baru dalam persiapan konstruksi fasilitas pengolahan gas Masela, minimal sudah ada titik terang mengenai teknologi yang bakal digunakan nantinya.
Sebelumnya ketiga anggota konsorsium yang menggarap proyek gas Abadi di blok Masela telah menargetkan tahap Final Investment Decision (FID) atau keputusan akhir investasi bakal rampung pada kuartal IV atau paling lambat akhir tahun depan.
Dannif Danusaputro Direktur Keuangan dan Investasi Pertamina Hulu Energi (PHE) mengungkapkan proyek Masela sebentar sudah dikerjakan dengan cepat, namun pemerintah meminta untuk menambah kecepatannya. PHE bersama kedua anggota konsorsium lain sudah sepakat untuk bisa mencari cara agar bisa mememuhi amanat pemerintah. “Beritanya diminta lebih cepat, dari stream finance sudah banyak support, dari internasional dan lainnya, proyek ini PSN sangat penting, jadi masih progress terus,” kata Dannif belum lama ini saat ditemui Dunia Energi di Jakarta.
Dalam rencana yang sedang berjalan sekarang tahapm krusial FID akan diselesaikan pada tahun depan. Saat ini para pemegang Participating Interest (PI) tengah mengejar kesepakatan untuk urusan komersial gasnya. Sambil berjalan mempersiapkan FID yang ditargetkan sudah ada keputusan di tahun depan.
“Gas market sedang jalan, FEED sudah selesai. Jadi sekarang ada teknikal, komersial, finance jalan, nggak ada isu tiga Konsorsium ini, pemerintah sekarang maunya lebih cepat. Target FID 2026 akhir, Q4,” jelas Dannif. (RI)
Komentar Terbaru