JAKARTA – Penggunaan kendaraan listrik terus digenjot. Masyarakat terus didorong untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil menjadi berbasis listrik dan baterai. PT PLN (Perser) menjanjikan ketersediaan pasokan listrik bagi masyarakat agar tidak ragu menggunakan kendaraan listrik.
Bob Saril, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, mengungkapkan selain di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) masyarakat sebenarnya juga bisa melakukan isi ulang daya (charge) kendaraan atau baterai di rumah masing-masing. Hanya saja ada batas daya yang menjadi syarat untuk bisa melakukan charge di rumah.
Berdasarkan informasi dari Gesits, produsen motor listrik, daya yang dibutuhkan untuk melakukan isi ualng daya maksimal mencapai 450 watt. Sehingga jika pelanggan rumah tangga menggunakan daya 900 VA sebenarnya sudah cukup untuk melakukan charge baterai motor listrik merek Gesits.
Hyundai, pabrikan mobil, menyebut untuk mobil listrik butuh daya sekitar 1.760 watt sehingga kapasitas daya listriknya minimal 2.200 VA.
Untuk mobil listrik merk Wuling berdasarkan informasi yang diterima PLN membutuhkan daya 2.200 watt untuk normal charging atau yang membutuhkan waktu pengisian 7-8 jam. Sementara untuk pengisian fast charging atau hanya 3-4 jam daya yang dibutuhkan 3.300 watt.
Menurut Bob, agar tidak terganggu masalah daya maka masyarakat disarankan menggunakan daya listrik minimal 5.500 VA. Hal itu tidak merugikan masyarakat karena tarifnya sendiri sama saja seperti pelanggan yang memiliki daya 1.300 VA, yakni sebesar Rp 1.444,7 /kWh.
“Jadi supaya aman 5500 VA (daya listrik di rumah) untuk kendaraan listrik. Sama saja bayar untuk yang 1.300 VA, malah kami kasih diskon kalau mau tambah daya nanti,” kata Bob disela konferensi pers virtual kesepakatan kerja sama pengembangan kendaraan listrik bersama para mitranya, Kamis (18/11).
Bob mengatakan PLN siap memberikan diskon saat masyarakat melakukan pengisian daya khusus mobil listrik. “Jadi masyarakat enggak perlu takut, dan itu diberikan insentif dalam bentuk kemudahan biaya yang lebih rendah,” ujar Bob.
PLN lanjut Bob akan memberikan jaminan kepada para produsen kendaraan listrik seperti Hyundai, Gesits maupun Wuling agar tidak ragu memproduksi kendaraan listrik karena PLN akan mendukung penuh dari sisi pasokan listrik dan infrastrukturnya termasuk yang bisa isi daya di rumah.
“Jadi PLN mendorong penyediaan listrik untuk produksi kendaraan listrik di Indonesia ke Wuling atau Hyundai. Kami jamin kualitas listriknya bagus.
Dalam pembuatan mobil ini kan ada chargernya, nanti akan sama. Artinya waktu masyarakat beli kendaraan listrik ke Hyundai atau Wuling otomatis akan terhubung,” kata Bob.(RI)
Terimakasih sudah berbagi informasi,sangat bermanfaat.
Teori PLN bilang siap mendukung listriknya, faktanya uda ada beli mobil, nunggu faktur pembelian aja ber bulan2 dan PLN mengharuskan ada faktur beli baru bisa pasang listriknya ribet. Ada uang pun tak cukup bisa pesan buka listrik cash mobil di rumah😭😭😭😭😭