SURABAYA – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memastikan terus berupaya melalui berbagai straregi dan inisiatif dalam mengejar target produksi migas. PHR termasuk dalam Kontrktor yang ikut dalam Rapat Kerja Produksi, Metering, dan Pemeliharaan Fasilitas tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas(SKK Migas). Kegiatan ini sebagai upaya mendukung SKK Migas dalam merumuskan langkah strategis untuk mencapai target produksi jangka pendek tahun 2023 dan mewujudkan visi jangka panjang di tahun 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari.
Edwil Suzandi, EVP Upstream Business PHR, menyatakan komitmen PHR dalam mendukung upaya pemerintah dalam hal ini SKK Migas untuk mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari di tahun 2030.
“PHR senantiasa mendukung SKK Migas dalam pencapaian target 1 juta barel per hari di tahun 2030. Oleh karenanya, PHR tiada henti menciptakan wadah untuk idea generation, idea maturation, verifikasi dan validasi, serta monitoring terkait usaha pencapaian target di WK Rokan,” ujar Edwil dalam keterangannya (9/6).
Pada rapat kerja tersebut dibahas empat topik utama yaitu, Production Technology Implementation, Debottlenecking and Stock Reduction, Gas Fuel Optimization and Flare Reduction, dan Planned Maintenance Optimization.
Pada sesi breakout room, PHR mengirimkan tim ahli yang terdiri dari lintas fungsi untuk melakukan pembahasan yang lebih mendalam dan komprehensif tentang implementasi teknologi baru pada pompa Elektric Submersible Pump (ESP) dan penjabaran program kerja yang dijalankan di PHR Wilayah Kerja (WK) Rokan untuk menunjang pencapaian target produksi minyak. Selain itu, juga dibahas mengenai optimasi produksi hidrokarbon hasil kondensasi associated gas di Bangko GS, serta penjelasan inisiatif tepat guna untuk meningkatkan reliability dan runtime sumur produksi di Kota Batak dan Petapahan dan langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan kegiatan perawatan untuk mengurangi kemungkinan kehilangan produksi (Loss Production Opportunity/LPO).
Rapat kerja yang diselenggarakan di Surabaya pada 29-31 Mei 2023 tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji, Direktur Utama PHR Chalid Said Salim serta pimpinan tertinggi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), teknologi provider dan stakeholder terkait lainnya.
Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, menyatakan kinerja produksi dan lifting kuartal 1 tahun 2023 ini telah membaik dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, SKK Migas dan KKKS mesti bekerja lebih keras untuk merealisasikan target-target yang telah diproyeksikan.
“Kondisi ini menuntut kita untuk terus mencari upaya untuk mengatasi kendala produksi, meningkatkan produksi dari lapangan migas aktif, mengaktifkan lapangan migas idle serta melakukan percepatan produksi dari sumur atau lapangan baru. Upaya tersebut tentunya memerlukan produk dan teknologi yang tepat,” kata Dwi. (RI)
Komentar Terbaru