JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mulai melakukan injeksi C02 di Lapangan Sukowati sebagai salah satu mekanisme penerapan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Injeksi CO2 menggunakan teknologi peralatan yang didesain khusus secara tepat guna untuk melakukan injeksi CO2 dengan volume 100 ton per hari selama 25 hari. Injeksi C02 dilakukan di SKW-26 dengan fase liquid atau gas pada tekanan sumur sebesar 1000 – 1500 psi.
Selain diharapkan mampu menekan emisi yang dihasilkan dari kegiatan operasi produksi migas, injeksi CO2 dalam metode Enhanced Oil Recovery (EOR) akan meningkatkan laju ekstraksi minyak yang berkontribusi pada peningkatan produksi migas Pertamina.
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar dalam penerapan teknologi CCUS dan EOR untuk mengurangi emisi dan menjaga keamanan energi. Proyek CCUS di Lapangan Sukowati Bojonegoro Jawa Timur ini menjadi contoh sekaligus akselerasi pengembangan teknologi di lapangan-lapangan Migas lain di Indonesia.
“Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menjadi model bagi inisiatif serupa di masa depan, dan dapat menciptakan efek multiplier yang positif, dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” jelas Nicke dalam keterangannya, Senin (14/10).
Nicke menambahkan, proyek ini juga menciptakan peluang investasi. Dengan secara pararel melakukan upaya peningkatan produksi dan juga secara potensial menyimpan CO2 yang besar, Indonesia dapat menarik investasi dalam proyek-proyek CCUS, terutama dari negara-negara maju, seperti dalam hal ini Jepang. “Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas penyimpanan CO2 tetapi juga mendorong inovasi dalam industri terkait,” jelas Nicke.
Sementara itu, Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan kerja sama dengan JOGMEC dan JAPEX merupakan komitmen Perusahaan dalam mempercepat penerapan teknologi CCUS di lapangan migas Pertamina.
“Kerja sama strategis dengan Jepang telah berhasil dilakukan di Lapangan Jatibarang Indramayu dan sekarang dilanjutkan di Lapangan Sukowati, Bojonegoro Jawa Timur. Kerja sama ini merupakan komitmen Pertamina dalam dekarbonisasi sekaligus meningkatkan produksi migas nasional,” ujar Fadjar.
Injeksi C02 menggunakan teknologi peralatan yang didesain khusus secara tepat guna untuk melakukan injeksi CO2 dengan volume 100 ton per hari selama 25 hari. Injeksi C02 dilakukan di SKW-26 dengan fase liquid atau gas pada tekanan sumur sebesar 1000 – 1500 psi.
Fadjar menambahkan, injeksi C02 inter-well injection merupakan uji coba tahap kedua setelah injeksi tahap pertama yang dilakukan dengan metode huff and puff di Lapangan Sukowati pada akhir tahun 2023.
“Setelah dilakukan injeksi tahap kedua, Pertamina akan melakukan evaluasi terhadap peningkatan produksi migas untuk nantinya dilakukan penerapan penuh teknologi CCUS dengan CO2-EOR di Lapangan Sukowati serta dilanjutkan di lapangan migas lainnya,” imbuh Fadjar.
Kegiatan Injeksi C02 dilaksanakan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama Deputy Director General CCS Project Department, JOGMEC Hiroshi Okabe, General Manager Asia Carbon Neutral Business Department, JAPEX Kyoko Okamoto, Japan Embassy Yuichiro. Hadir juga Direktur Teknik dan Lingkungan Migas, Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad, perwakilan SKK Migas, PJ Bupati Bojonegoro, Adriyanto.
Direktur Strategi Portofolio dan Pengembangan Usaha Pertamina Salyadi Saputra, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Chalid Said Salim, Direktur Pengembangan & Produksi PHE Awang Lazuardi, Direktur Utama PDSI Avep Disasmita dan Direktur Operasi Elnusa, Endro Hartanto.
Selain di Sukowati Jawa Timur, Pertamina bersama mitra tengah menerapkan implementasi teknologi CCS/CCUS di berbagai lapangan migas seperti di Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Asri Basin, Jatibarang, Gundih, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah.
Komentar Terbaru