PANDEGLANG – FABA (material abu sisa pembakaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau Fly Ash Bottom Ash) dapat dimanfaatkan untuk produk material bangunan yang dapat diaplikasikan di bidang kontruksi dan infrastruktur, juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Melalui salah satu unitnya PLTU Banten 2 Labuan OMU, Indonesia Power berhasil ubah FABA menjadi pupuk npk organik. Keberhasilkan itu terus disosialisasikan termasuk ke koperasi Bina Insaf Mandiri, sebanyak 30 orang mantan napiter tertarik untuk “belajar” memanfaatkan FABA untuk menjadi pupuk npk organik. Diharapkan koperasi juga bisa ikut memproduksi pupuk organik yang dibutuhkan para petani.
“Indonesia Power selalu berkomitmen untuk memanfaatan FABA secara besar-besaran dan massif, serta untuk mendorong UMKM maupun sejenisnya untuk menjadi penghasil produk turunan FABA baik itu dalam bentuk bahan baku konstruksi maupun pupuk yang berguna untuk pertanian maupun perkebunan,” ujar Ahsin Sidqi Direktur Utama Indonesia Power (25/6).
Produksi pupuk dari FABA juga merupakan suatu komitmen dan upaya reduce, reused serta recycle FABA. Untuk menjadi pupuk, FABA diolah dengan teknologi mikroba yang merubah FABA menjadi pupuk npk organik. Teknologi ini merupakan teknologi tepat guna yang dapat diterapkan sebagai perwujudan metode ekonomi sirkular secara nyata.
“ini akan terus kami kembangkan, selain pemanfaatan ke masyarakat pupuk ini juga kami manfaatkan untuk mengoptimalkan Hutan Tanaman Energi di lahan yang kami miliki,” ujar Ahsin.
Sebelumnya Indonesia Power PLTU Labuan telah melakukan uji coba pemupukan pada tanaman dengan menggunakan pupuk npk organik dan pupuk kimia/buatan. Hasilnya tanaman yang menggunakan pupuk organik memperlihatkan bahwa kebutuhan nutrisi pada tanaman terpenuhi. Hal ini dapat terlihat dari tinggi, warna dan tingkat kesegaran tanaman. Selain itu juga minim gangguan hama, buahnya lebih panjang dan sehat dibandingkan tanaman yang menggunakan pupuk kimia. Di sisi lain, tanah yang diberikan pupuk organik akan lebih gembur, hasil pH netral/tidak asam.
Komentar Terbaru