JAKARTA – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), produsen tambang batu bara, menyatakan telah merumuskan transformasi bisnis menjadi perusahaan solusi energi di masa depan. ITMG mengklaim telah melakukan pembaruan visi dan misi perusahaan, serta penyusunan rencana strategis jangka panjang tahun 2021-2025.

Mulianto, Direktur Utama ITMG, mengungkapkan bahwa melalui transformasi yang terus disiapkan, ITMG berkomitmen menjadi perusahaan di bidang energi yang berintikan inovasi, teknologi, inklusi dan keberlanjutan.

“Kami menyadari, situasi penuh tantangan masih akan terus dihadapi dalam beberapa tahun mendatang. Selain pandemi COVID-19, tantangan lain adalah peralihan bentuk pemanfaatan energi berbasis fosil, kepada energi baru dan terbarukan (EBT). Meski masih memerlukan waktu, namun perubahan ini harus dipersiapkan sejak dini untuk memastikan bisnis berkelanjutan, serta penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan,” ungkap Mulianto, seperti disebutkan dalam Sustainability Report 2020 yang disampaikan dalam FGD, Rabu(16/6).

Dia menyebutkan bahwa selama tahun 2020 ITMG dapat mempertahankan kinerja keberlanjutan. Di bidang operasional, perusahaan merealisasikan produksi batu bara sebesar 18,4 juta ton. Ketahanan ITMG mencapai tingkat produksi, dibarengi kemampuan menjaga tingkat penjualan batu bara kepada pelanggan, dengan total perolehan pendapatan bersih US$1.185 juta. Sebagian dari pendapatan usaha yang diperoleh, didistribusikan kepada pemangku kepentingan sesuai kebutuhan masing-masing.

Dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan, ITMG menyatakan akan terus melakukan penyelarasan program CSR sehingga terintegrasi untuk semua anak perusahaan. Departemen CSR juga menajamkan program-program pemberdayaan sesuai Kepmen ESDM
1824 K/30/MEM/ 2018, serta ISO 26000 sehingga menjadi komprehensif.

Di bidang pengelolaan lingkungan, site
yang dikelola anak usaha memperoleh PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta PROPER Hijau dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Pencapaian ini menunjukkan, pengelolaan lingkungan telah dilakukan sesuai yang dipersyarakatkan, bahkan melebihi dari regulasi pemerintah.

Mulianto mengatakan, walau dihadapkan pada tantangan tidak ringan namun pihaknya berkeyakinan prospek usaha pada tahun-tahun mendatang akan lebih baik. Bergeraknya kembali ekonomi nasional dan global, mendorong peningkatan kebutuhan energi sehingga berimbas pada peningkatan permintaan dan harga batu bara.

Dengan karakter produk yang bervariasi, ITMG menerapkan strategi pencampuran kualitas produksi yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan. Kami juga akan terus melakukan berbagai inovasi untuk mendorong biaya produksi yang lebih efisien.

Mulianto menyampaikan, bahwa untuk memastikan keberlanjutan usaha, pada tahun-tahun mendatang ITMG akan mengkaji potensi hilirisasi batu bara sebagai bentuk transformasi bisnis. Saat ini, perusahaan melakukan uji kelayakan beberapa proyek hilirisasi batu bara menjadi “greener and smarter”, serta sedang mengkaji potensi pertambangan mineral sejalan dengan keahlian serta penguasaan teknologi pertambangan yang dimiliki selama ini.

“Saya berharap dukungan para pemangku kepentingan bagi ITMG akan terus menjadi kekuatan bagi kami untuk memperkuat keberlanjutan. Dukungan ini menjadi modal penting untuk memastikan bisnis ITMG terus tumbuh di masa mendatang,” katanya.(RA)