PEKAN lalu, pasar Eropa melihat penurunan kuotasi batubara termal di bawah 175 USD/t di tengah harga gas yang lebih rendah, pencabutan larangan ekspor batubara dari Indonesia dan kemungkinan meredanya ketegangan seputar situasi politik antara Rusia dan Ukraina. Apalagi, Pemerintah AS meminta konsumen LNG terbesar di Asia-Pasifik untuk mengurangi pembelian guna meningkatkan pasokan ke Eropa. Cuaca yang lebih ringan dan pertumbuhan pembangkit angin di Eropa merupakan faktor tambahan, yang berdampak negatif pada harga batu bara.
Stok batubara di terminal ARA turun ke level terendah sejak Juni 2016, sebesar 3,5 juta ton (-0,2 juta ton hingga 26 Januari 2022).
Indeks Afrika Selatan mundur dari tertinggi tiga bulan, merosot ke 180 USD/t karena larangan ekspor batubara dari Indonesia dicabut. Pada saat yang sama, persediaan batubara di Terminal Batubara Richards Bay menurun menjadi sekitar 2 juta ton, yang merupakan rekor terendah selama 5 tahun terakhir.
Pada 2021, total ekspor batubara Afrika Selatan turun ke level terendah dalam 20 tahun sebesar 63 juta t (-10 juta t atau -14% y-o-y), akibat masalah infrastruktur kereta api.
Dari 31 Januari hingga 6 Februari 2022, China merayakan Tahun Baru, secara signifikan mengurangi aktivitas bisnis di pasar domestik. Harga spot China untuk 5.500 NAR menguat sebesar 5 USD/t menjadi 176 USD/t FOB Qinhuangdao. Namun demikian, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC), setelah pertemuan dengan perusahaan pertambangan besar pekan lalu, menyatakan bahwa harga batubara termal domestik bisa turun setelah liburan.
NDRC menginstruksikan pemasok untuk tidak menaikkan harga di atas US$140-157 per ton FOB dan 110 USD/t EXW untuk 5.500 kkal/kg NAR, sambil mendesak operator kereta api dan pelabuhan untuk tidak menerima kargo, dengan harga di atas ambang batas ini.
Harga batubara Australia jatuh di bawah US$$225 per ton karena ekspor pulih, menyusul penurunan kasus COVID-19 di Australia, pencabutan larangan ekspor batubara dari Indonesia serta aktivitas perdagangan yang rendah karena liburan Tahun Baru Imlek.
Permintaan yang kuat dari Tiongkok, menjelang liburan Olimpiade dan Tahun Baru Imlek, mendukung 5900 GAR Indonesia hingga US$135 per ton FOB Kalimantan. Indonesia mencabut sepenuhnya larangan ekspor batu bara yang diberlakukan pemerintah mulai 1 Januari hingga 31 Januari 2022.
Indeks batubara kokas Australia dipertahankan pada rekor tertinggi dalam sejarah 440-445 USD/t, didorong oleh kekurangan pasokan yang terus berlanjut di pasar global. (RA/thecoalhub.com)
Komentar Terbaru