JAKARTA– Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB), tertekan data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan penguatan. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun US$4,4, atau 0,33 persen, menjadi menetap di US$1.312,7 per ounce, menurut kantor berita Xinhua.
Logam mulia berada di bawah tekanan karena Institute for Supply Management yang berbasis di AS merilis indeks manufaktur ISM untuk September, yang menunjukkan ukuran penting itu meningkat menjadi 51,5.
Angka tersebut lebih baik dari perkiraan, sekalipun mempertimbangkan pelemahan ditampilkan selama Agustus. Para analis mencatat bahwa ini mendorong nvestor menjauh dari aset safe haven emas dan menuju investasi yang lebih menguntungkan.
Emas lebih lanjut tertekan ketika indeks dolar AS naik 0,23 persen menjadi 95,71 pada pukul 17.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor. Namun, logam mulia dicegah dari penurunan lebih lanjut karena indeks Dow Jones Industrial Average AS turun 75 poin atau 0,41 persen pada pukul 17.00 GMT.
Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik karena investor mencari tempat yang aman, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Hingga Senin waktu AS, para investor percaya bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember.
Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 adalah pada 11 persen untuk pertemuan November 2016, dan 62 persen pada pertemuan Desember 2016.
Para pedagang sedang menunggu pidato Fed pada Selasa, laporan perdagangan internasional pada Rabu, laporan klaim pengangguran mingguan pada Kamis, dan laporan ketenagakerjaan besar pada Jumat. (DR/ANT)
Komentar Terbaru