CHICAGO – Meski relatif lebih baik dari komoditas lain, harga emas cukup mendapatkan tekanan. Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB), tertekan oleh penguatan dolar AS.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember terkorekis US$9,5 atau 0,88%, menjadi US$1.066,80 per ounce, ungkap laporan Xinhua.
Emas berada di bawah tekanan karena indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,17% menjadi 99,85 pada pukul 18.00 GMT. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah.
Para analis percaya bahwa pasar masih menghargakan kenaikan suku bunga yang banyak diperkirakan selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Desember.
Alat Fedwatch CMEGroup menunjukkan probabilitas tersirat kenaikan suku bunga untuk Desember naik empat persen menjadi 74%, jauh lebih tinggi dari yang tercatat baru-baru ini di 68%.
Harapan awalnya untuk penundaan kenaikan suku bunga hingga 2016, tetapi pertemuan FOMC pada akhir Oktober membuka peluang bagi The Fed untuk menaikkan suku sebelum akhir 2015.
Para pedagang mengalihkan perhatian mereka terhadap data PDB yang akan dirilis pada Selasa. Pasalnya, angka ketenagakerjaan yang positif telah membuat banyak orang berspekulasi bahwa Desember kemungkinan akan menjadi bulan di mana The Fed menaikkan suku.
Peningkatan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.
Sebuah laporan Asosiasi Broker Perumahan Nasional yang berbasis di AS pada Senin menahan penurunan emas lebih lanjut karena menunjukkan penjualan rumah eksisting atau penjualan rumah tangan ke-dua jatuh 3,4% selama Oktober ke tingkat tahunan yang lebih rendah dari perkiraan 5,36 juta.
Para analis mencatat bahwa sementara laporan ini mungkin lebih buruk dari yang diperkirakan, kurangnya pasokan akibat harga rendah di pasar perumahan mempertahankan harga secara artifisial rendah.
Emas mendapat dukungan tambahan ketika laporan yang dirilis oleh Markit Economics, berbasis di AS, menunjukkan angka sementara indeks pembelian manajer (PMI) untuk manufaktur AS berada pada tingkat yang lebih buruk dari perkiraan, jatuh ke 52,6 pada November, angka terendah sejak Oktober 2013.
Analis percaya bahwa tak satu pun dari kedua laporan ini akan berdampak terhadap emas dalam jangka panjang, dan bahwa prospek untuk logam mulia masih “bearish” karena Federal Reserve AS kemungkinan akan menaikkan suku bunganya selama pertemuan FOMC pada Desember.
Semantara itu, peak untuk pengiriman Maret ditutup turun 6,4 sen atau 0,45%, menjadi pada US$14,032 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun US$8,5 atau 0,99%, menjadi ditutup pada US$847,40 per ounce.(LH)
Komentar Terbaru