JAKARTA – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), perusahaan energi Indonesia dengan lingkup usaha terintegrasi yang meliputi pertambangan, jasa energi serta energi terbarukan, mencatatkan laba bersih sebesar US$129 juta pada semester I-2024 setara Rp 2 triliun, turun 57,94% dari US$306 juta di semester I-2023.

Penurunan laba bersih ini seiring perolehan pendapatan bersih yang merosot 19% yoy dari US$1,29 miliar di semester I-2023 menjadi US$1 miliar hingga Juni 2024.

Penurunan pendapatan dipicu melemahnya harga jual rata-rata (ASP) sepanjang semester I-2024 sebanyak 27% yoy sehubungan dengan normalisasi harga batu bara. Sedangkan beban pokok pendapatan menurun sebesar 8% year-on-year.

Dalam keterangan resminya, Selasa (13/4), Indo Tambangraya enyampaikan volume penjualan mencapai 10,8 Mt atau naik 9% year-on-year. Untuk periode enam bulan 2024, Indo Tambangraya mencatatkan kenaikan pada produksi sebesar 14% year-on-year.

Indo Tambangraya mempertahankan neraca yang sehat dengan total aset berubah sedikit, yaitu menurun sebesar 1% year-to-date sedangkan kas tetap kuat sebesar US$877 juta pada semester I-2024. Total liabilitas menurun sebesar 4% year-to-date karena pembayaran pinjaman jangka pendek.

Beban pokok pendapatan semester I-2024 turun 8% year-on-year menjadi US$774 juta dari US$841 juta pada periode sama 2023, terutama karena biaya royalti yang lebih rendah sejalan dengan penurunan ASP. Peningkatan biaya penambangan dan transportasi batu bara sebesar 15% dan 10% disebabkan oleh peningkatan produksi yang kuat sebesar 9,3 juta ton selama enam bulan pertama 2024, meningkat 14% dibandingkan dengan produksi tahun lalu sebesar 8,2 juta ton. Beban penjualan meningkat 30% year-on-year sejalan dengan volume penjualan yang lebih tinggi sementara beban umum dan administrasi menurun 29% year-on-year.

Perusahaan mencatat pendapatan keuangan sebesar US$20 juta pada semester I-2024, meningkat dari US$17 juta pada semester I-2023. sementara beban keuangan menurun dari US$1,8 juta menjadi US$1,7 juta untuk periode.

Royalti kepada pemerintah menurun 40% year-on-year menjadi US$116 juta pada semester I-2024 dari US$193 juta di semester I-2023 karena ASP yang lebih rendah, seiring dengan penurunan harga acuan. Beban pajak penghasilan menurun 55% year-on-year dari US$90 juta pada semester I-2023 menjadi $40 juta pada Juni 2024.

Indo Tambangraya mencatat total aset pada akhir Juni 2024 menurun sebesar 1% year-to-date menjadi US$2.161 juta dibandingkan dengan US$2.188 juta pada akhir tahun 2023, sedangkan saldo kas pada akhir Juni 2024 meningkat sebesar 3% year-to-date menjadi US$877 juta dari US$851 juta pada akhir tahun 2023. Per 30 Juni 2024, kas dan setara kas mewakili 41% dari total aset.

Total liabilitas turun menjadi US$385 juta pada semester I-2024 dari US$399 juta di akhir tahun 2023. Pada akhir Juni 2024, jumlah ekuitas mencapai US$1.777 juta, turun dari US$1.789 juta per 31 Desember 2023.

Arus kas Indo Tambangraya dari aktivitas operasi pada enam bulan pertama 2024 meningkat sebesar 55% year-on-year menjadi US$237 juta dari US$153 juta karena pembayaran pajak penghasilan perusahaan yang lebih rendah. Sementara penerimaan dari pelanggan menurun sebesar 22% year-on-year didorong oleh ASP yang lebih rendah.

Indo Tambangraya melaporkan arus kas keluar bersih yang digunakan dalam aktivitas investasi sebesar US$41juta pada semester I-2024, 56% lebih rendah dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama karena adanya pembelian aset keuangan sebesar US$60 juta.

Aktivitas pendanaan pada semester I-2024 menurun 65% year-on-year menjadi US$165 juta dari US$478 juta, menyusul penurunan pembayaran dividen dari US$475 juta menjadi US$126 juta, serta pembayaran kembali pinjaman jangka pendek.

Setelah melalui masa persiapan dan pengembangan tambang dari periode sebelumnya, Graha Panca Karsa (GPK) dan Tepian Indah Sukses (TIS) yang berlokasi di Kalimantan Timur telah memasuki masa produksi di semester I-2024.

Indo Tambangraya memproduksi batu bara termal dengan berbagai kualitas sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di berbagai negara. Pada sektor jasa energi, Indo Tambangraya memaksimalkan rantai nilai industri dan turut serta dalam jasa terkait sektor energi, di antaranya dalam bidang kontraktor dan penjualan batu bara.

Sejalan dengan arah transformasinya, menjadi perusahaan energi yang lebih
hijau dan pintar, Indo Tambangraya terus mengembangkan portofolio bisnisnya pada sektor energi terbarukan dan terus melakukan inovasi untuk menciptakan operasional bisnis yang lebih bertanggung jawab.(RA)