JAKARTA – PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN, Subholding Gas Pertamina beserta afiliasi kembali terlibat dalam ekspansi penggunaan gas bumi upaya PT Pertamina (Persero) untuk memenuhi komitmen mencapai net zero emission pada tahun 2060.
Setelah penggunaan gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) untuk kendaraan pengangkut BBM milik PT Pertamina Patra Niaga yang diproyeksikan dapat mengkonversi sebanyak 300 Mobil Tangki di tahun 2025, afiliasi Subholding Gas PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) melakukan penandatanganan MoU Program Konversi BBM ke Gas Bumi dengan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
Muhammad Hardiansyah, Direktur Utama Gagas menjelaskan bahwa Gagas berkomitmen untuk dapat memenuhi kebutuhan pemanfaatan gas bumi di lingkungan Subholding Pertamina, termasuk di Subholding Hulu.
“Gagas akan mendukung pemanfaatan gas bumi termasuk di lingkungan Subholding Hulu. Harapannya pemanfaatan gas bumi di PDSI akan memberkan kontribusi positif termasuk untuk mendukung dekarbonisasi di lingkungan Pertamina Group. Pemanfaatan gas bumi diharapkan dapat mengurangi emisi yang dihasilkan sekitar 10%-20%,” jelas Hardiansyah (7/2).
Untuk langkah awal program konversi atau pilot project ini akan mulai dilakukan untuk Wilayah Operasi PDSI di Rokan, Riau dan Subang, Jawa Barat.
Pemanfaatan gas bumi baik di sektor industri, komersial maupun transportasi, harapannya akan memberikan kontribusi positif tidak hanya bagi Perusahaan tetapi juga bagi negara khususnya dalam hal ketergantungan terhadap impor energi. “Saat ini pasokan gas bumi yang ada seluruhnya berasal dari sumber pasokan dalam negeri,” kata Hardiansyah.
Sementara itu, Rio Dasmanto, Direktur Utama PDSI, menjelaskan terdapat dua tujuan utama kerjasama antara PDSI dan Gagas.
“Pertama mendapatkan efisiensi dari penggunaan BBG dan kedua untuk mendukung pelaksanaan program yang sejalan dengan Environmental Social Governance (ESG). Penggunaan BBG untuk infrastruktur yang ada di PDSI harapannya dapat menghasilkan saving dan efisiensi yang cukup besar. Selain itu, penggunaan BBG diharapkan dapat mendukung pelaksanaan ESG utamanya terkait penurunan karbon,” ungkap Rio.
Dia menuturkan jika pilot project ini berhasil dan menunjukkan hasil yang positif, maka proses konversi kemungkinan dapat diimplementasikan di seluruh wilayah operasional PDSI.
Upaya optimasi pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi menjadi salah satu prioritas program yang dilakukan oleh Pertamina bersama Subholding. Selain untuk sektor industri dan komersial, upaya dekarbonisasi juga terus dilakukan oleh Subholding Gas melalui pengembangan gas bumi untuk sektor transportasi melalui konversi truk, light vehicle hingga sepeda motor. Selain perannya sebagai energi transisi, kehadiran gas bumi juga dapat dilihat sebagai alternative energi yang lebih ramah lingkungan dan murah. (RI)
Komentar Terbaru