JAKARTA – Perusahaan di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) memiliki peran strategis dalam mengimplementasikan program tanggung jawab sosial dan lingkungan karena tidak hanya mengedepankan aspek keuntungan (Profit), tapi juga dua aspek P lainnya, yaitu People (masyarakat) dan Planet (lingkungan). Perusahaan yang masuk kategori Kanidat Emas dan Predikat Emas pada PROPER yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah korporasi yang mencapai lebih dari yang dipersyaratkan (beyond accompliance).
Dudi Rahman, Chairman Energy and Mining Editor Society (E2S), paguyuban para editor dan wartawan senior yang berkhidmat di sektor ESDM, mengatakan E2S turut mengampanyekan kinerja industri dan kontribusi serta kemajuan dunia usaha indonesia untuk menjawab isu-isu global yang terkait dengan pengelolaan lingkungan. Salah satu program yang dijalankan E2S adalah Proving League, yaitu kompetisi bagi perusahaan di sektor ESDM yang masuk Kandidat Emas pada PROPER tahun sebelumnya.
“Proving League adalah bentuk komitmen E2S dalam mendukung penyebaran informasi tentang pencapaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) dan mendukung formulasi pengetahuan dalam manajemen pengelolaan lingkungan,” ujar Dudi Saat membuka E2S Proving League 2023 secara virtual di Jakarta, Sabtu (22/7/2023).
Menurut Dudi, E2S Proving League 2023 digelar untuk mendukung sosialisasi pelaksanaan PROPER 2022-2023 dan sebagai ajang untuk mempersiapkan diri bagi perusahaan dalam menghadapi penilaian PROPER. Proving League tahun ini merupakan kali yang ketiga setelah pertama pada 2021 yang diikuti 13 peserta dan 2022 melibatkan 24 peserta.
Pada Proving League tahun ini sebanyak 27 peserta ikut berkompetisi dalam event yang diselenggarakan selama dua hari, Sabtu (22/7/2023) dan Minggu (23/7/2023). Dewan juri terdiri atas Risna Resnawaty (ketua, dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad), Komaidi Notonegoro (anggota, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute), dan Lili Hermawan (anggota, Wakil Pemimpin Redaksi Dunia-Energi).
Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada Jumat (28/7/2023) selepas sharing session bertema Maximizing PROPER Achievement for Increasing ESG Ratings yang menampilkan narasumber kunci Pelaksana Tugas Sekjen Kementerian ESDM DR Dadan Kusdiana, Pakar ESG dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof Dr M Fani Cahyandito, dan Executive Vice President Transisi Energi dan Keberlanjutan PLN Kamia Handayani; serta Kepala Bagian Program, Evaluasi, Hukum dan Kerja Sama dan Teknik Ditjen PPKL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan M Denny Silaban.
Di ajang E2S Proving League 2023, Grup Pertamina mengirimkan peserta terbanyak, yaitu 25. Mereka mewakili Subholding Upstream Pertamina (PT Pertamina Hulu Energi) melalui PT Pertamina Hulu Rokan dan PT Pertamina Hulu Indonesia; Subholding Refinery & Petrochemical (PT Kilang Pertamina Internasional); Subholding Gas (PT PGN Tbk) melalui PT Pertamina Gas; Subholding New & Renewable Energy (PNRE) melalui PT Pertamina Geothermal Energy Tbk; dan Subholding Commercial & Trading (PT Pertamina Patra Niaga) melalui 10 Regional, kecuali Regional Kalimantan. “Dua perusahaan pertambangan batu bara juga berpartisipasi pada Proving League tahun ini, yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk dan PT Berau Coal,” jelas Dudi.
Risna Resnawaty mengakui bahwa aspek pemberdayaan masyarakat dan inovasi sosial yang dilakukan perusahaan menjadi faktor penilaian penting dalam PROPER. Dalam setengah abad, CSR lahir dan tumbuh. CSR adalah solusi untuk praktik bisnis yang berkelanjutan dan sadar sosial. Pelaksanaan CSR dan inovasi sosial ini tidak dapat dilakukan sendirian oleh perusahaan. “Hal itu membutuhkan kolaborasi demi agar kebutuhan masyarajat terpenuhi secara berkelanjutan dan penciptaan bidang pekerjaan atau aktivitas masyarakat lokal untuk menunjang local livelihoods generation,” katanya. (RI)
Komentar Terbaru