JAKARTA – Penyesuaian harga BBM dipastikan juga akan berdampak pada biaya transportasi. Untuk antisipasi membengkaknya biaya inisiatif penggunaan bahan bakar alternatif harus terus dijaga. Salah satunya adalah PT Blue Bird Tbk yang konsisten memanfaatkan Bahan Bakar Gas (BBG) yang dalam kondisi saat ini makin efektif untuk menekan biaya operasional.
Sigit Djokosoetono, Direktur Utama Blue Bird mengatakan, pertumbuhan sektor transportasi darat tetap positif hingga akhir tahun, di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu bahkan kenaikan BBM di dalam negeri. Hal ini sejalan dengan berbagai langkah dan kebijakan yang diambil Pemerintah sehingga kondisi pasar segera membaik, stabilitas ekonomi tetap terjaga dan Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan nasional yang dicanangkan.
Perusahaan kata Sigit memahami dan mendukung seluruh langkah dan kebijakan Pemerintah yang dilakukan untuk mempertahankan stabilitas ekonomi demi mempertahankan pemulihan perekonomian Indonesia. Blue bird berupaya melakukan efisiensi dengan memilih bahan bakar dan sumber energi yang efisien.
Menurut Sigit pertumbuhan sektor transportasi darat tetap positif hingga akhir tahun, di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu bahkan kenaikan BBM di dalam negeri. Hal ini sejalan dengan berbagai langkah dan kebijakan yang diambil Pemerintah sehingga kondisi pasar segera membaik, stabilitas ekonomi tetap terjaga dan Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan nasional yang dicanangkan.
“Melewati berbagai tantangan sepanjang perjalanan Bluebird melayani masyarakat Indonesia selama lebih dari 50 tahun, kami optimis pertumbuhan sektor transportasi darat tetap positif hingga akhir tahun,” kata Sigit, Kamis (8/9).
Untuk meningkatkan efisiensi biaya dan operasional yang berdampak pada layanan konsumen maupun kinerja perusahaan, perseroan selalu berupaya meningkatkan efisiensi operasional. Bluebird telah melakukan beberapa langkah strategis, antara lain mengkonversi 23% dari total armada Bluebird yang beroperasional ke bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG), melakukan pengadaan taksi listrik, efisiensi mesin melalui perawatan berkala dan inovasi bengkel.
Bluebird pun telah memenuhi komitmen Perusahaan untuk mewujudkan Visi Berkelanjutan Bluebird 50:30, yaitu mengurangi emisi karbon dan gas buang operasional Perseroan sebesar 50% pada tahun 2030.
BBG memang lebih murah dibanding harga Bahan Bakar Minyak (BBM), 1 Liter Setara Pertalite (LSP) Rp 4.500 sedangkan Pertalite dengan harga barunya sebesar Rp10 ribu per liter.
Sebelumnya Arifin Tasrif, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pemanfataan BBG pada sektor transportasi untuk membangun kemandirian energi.
Arifin mengatakan, Indonesia memiliki kandungan gas yang cukup besar, kondisi ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi pada sektor transportasi. Dengan begitu dapat menciptakan kemandirian energi, sebab tidak mengandalkan energi yang diimpor seperti BBM.
“Gas kita juga cukup besar dan itu kan lebih bagus, mandiri dengan kemampuan yang kita miliki sendiri daripada BBM,” kata Arifin.
Komentar Terbaru