JAKARTA – Freeport McMoran, salah satu pemegang saham PT Freeport Indonesia (PTFI) bergerak langsung meminta perpanjangan izin ekspor konsentrat kepada pemerintah Indonesia. Insiden kebakaran smelter Freeport di Gresik menjadi salah satu alasan McMoran untuk meminta relaksasi ekspor.

Dalam laporan keuangan kuartal III, Freeport menyatakan telah mengajukan perpanjangan izin ekspor melalui manajemen Freeport Indonesia.

Kathleen Quirk, Chief Executive Officer Freeport McMoran, menyatakan manajemen PTFI sedang bernegosiasi dengan pemerintah Indonesia untuk relaksasi ekspor konsentrat hingga smelter beroperasi secara penuh. Operasional smelter sendiri sempat terhenti akibat kebakaran yang melanda salah satu fasilitas produksi asam sulfat.

Kathleen menyatakan hingga kini masih dilakukan inspeksi penyebab kebakaran sekaligus secara bertahap dilakukan penggantian berbagai peralatan. Izin ekspor konsentrat fan anoda Freeport sendiri berakhir pada Desember 2024.

“Tim kami sudah terjun ke lapangan, melalukan inspeksi kerusakan peralatan dan menentukan apa yang harus diganti,” ujar Kathleen, Selasa (22/10).

McMoran memang tidak menjelaskan secara detail periode relaksasi ekspor konsentrat yang diajukan, tetapi meminta agar anak usahanya di Indonesia bisa diberikan relaksasi hingga operasi smelter kembali pulih.

“Sehubungan dengan kebakaran yang baru saja terjadi di smelter baru PTFI dan upaya pemulihan yang diperlukan, PTFI tengah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mengizinkan keberlanjutan ekspor konsentrat tembaga hingga operasi smelter kembali pulih,” tulis McMoran dalam keterangannya.