Cilamaya – Presiden Direktur PT Pertamina EP Rony Gunawan mengngatkan jajarannya untuk terus mensinergikan peningkatan program CSR dan produksi migas. Hal tersebut diungkapkan saat melakukan “Management Goes to Community” ke beberapa wilayah yang menjadi sasaran program corporate social responsibilty (CSR) Field Subang tepatnya di Cilamaya Kulon , Karawang, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Lapangan yang menjadi bagian Asset 3 tersebut dianggap sebagai salah satu contoh yang berhasil memadukan hal tersrbut.
Salah satu mitra binaan yang ditinjau adalah PKBM Assolahiyah yang merupakan m andalan dari program CSR PT Pertamina EP di Field Subang. PKBM Assolahiya merupakan sebuah lembaga pelatihan dan pendidikan non formal, di mana kegiatan utamanya melatih dan menggali potensi masyarakat untuk berwirausaha serta membantu masyarakat yang kurang beruntung dalam melanjutkan pendidikan formalnya.
Kegiatan inti dari PKBM Assolahiyah saat ini diantaranya kelompok usaha terasi, pelatihan menjahit dan pendidikan kesetaraan. Tujuan utama dari Assolahiyah adalah mampu menjadi jalan keluar bagi permasalahan pengangguran yang masih menjadi masalah cukup serius di wilayah Cilamaya Kulon dan sekitarnya.
Menurut Rony Gunawan, keberadaan PKBM Assolahiyah harus dipertahankan karena dampak positif yang ditimbulkan tidak main-main, yakni masalah hajat hidup orang banyak.
“Suatu interaksi yang positif antara Pertamina dan lingkungan masyarakat yang dekat wilayah operasi kita. Masyarakat bisa menghidupkan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomiannya” tambah Rony saat dijumpai disela-sela kunjungannya ke Assolahiyah. Ia berharap program ini bisa terus ditingkatkan kualitasnya.”Untuk pendidikan seperti PAUD dan PKBM paket A, B dan C agar lebih ditingkatkan terus” tuturnya.
Untuk diketahui, PKBM Assolahiyah hingga saat ini telah melahirkan lulusan sebanyak 1.470 siswa berasal dari lulusan keaksaraan, lulusan kesetaraan PAUD serta Kewirausahaan.
Tidak hanya PKBM Assolahiyah, tapi program CSR lain yang diinisiasi Subang Field juga diharapkan mampu bermanfaat lebih banyak untuk lingkungan dan masyarakat. Budidaya Jamur misalnya. Program ini secara tidak langsung telah mengubah kebiasaan masyarakat Desa Sukamulya yang sebelumnnya membakar jerami sekarang dimanfaatkan untuk media tanam jamur. “Jerami yang digunakan kelompok jamur sebanyak 7.200 ton/tahun mampu mengurangi dampak emisi CO2 yang ada” jelas Rony.
Lain lagi dengan program Ternak Domba Terpadu yang sukses meningkatkan pendapatan masyarakat dalam beternak rata-rata sekitar 64%. Rony menuturkan yang dihasilkan dari program ini adalah burger, pakan dari jerami. Burger pakan adalah jerami yang difermentasi untuk menjadi pakan yang dapat disimpan selama 6 bulan di bank pakan kelompok. “Inovasi ini terbukti menghemat biaya pakan ternak domba sebesar 50% dibandingkan dengan cara konvensional” ujarnya.
Fokus dalam menjalankan program CSR juga dibarengi Subang Field untuk menjadi salahsatu andalan PT Pertamina EP dalam hal peningkatan produksi, terutama gas.
Saat ini produksi gas Subang Field sekitar 300 MMSCFD menghidupkan listrik, industri dan kebutuhan akan energi di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Selain itu, inovasi Subang Field juga mampu menjawab kebutuhan industri akan gas yang bersahabat dengan lingkungan. Subang Field memilki fasilitas CO2 Removal yang hanya ada satu-satunya di Indonesia.
Gas hasil CO2 Removal tersebut bermanfaat bagi industri yang membutuhkan seperti PT Samator, PT Linde, PT Aneka Gas Industri. “Program CO2 Removal tersebut berhasil memanfaatkan 27.000 ton CO2 gas venting atau sebesar 33% total gas venting lapangan Cilamaya” papar Rony.Program ini dapat menghemat anggaran negara untuk kredit karbon sebesar 329 ribu usd per tahun. (HTN)
Komentar Terbaru