JAKARTA – Peningkatan lifting minyak bumi nasional jadi salah satu fokus pemerintah lan yang akan datang. Penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) bakal jadi andalan untuk peningkatan lifting.
Bahlil Lahadia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan ada beberapa pendekatan yang ditempuh pemerintah guna meningkatkan produksi. EOR jadi salah satu jalannya.
“Itu adalah upaya strategi, upaya strategi dengan mengoptimalkan sumur-sumur idel, kemudian mengintervensi sumur-sumur aktif dengan teknologi, contoh EOR,” kata Bahlil di Jakarta, Kamis malam (10/10).
Selanjutnya kegiatan eksplorasi juga bakal digenjot untuk bisa jangka panjang nanti produksi bisa dijaga. Pemerintah juga berjanji tidak segan merombal regulasi demi memberikan kenyamanan berinvestasi para pelaku usaha.
“Kita melakukan penetrasi dalam rangka melakukan eksplorasi baru. Nah ini jangan sampai ada hambatan karena regulasi, sweetener kita harus berikan yang kompetitif dengan negara-negara lain, tujuannya cuma satu, menaikkan lifting itu sama dengan meningkat pendapatan negara, mengurangi impor,” jelas Bahlil.
Dia menuturkan produsen minyak di Indonesia didominasi oleh dua perusahaan besar Pertamina dengan kontribusi 65%, Exxonmobil yang kelola lapangan Banyu Urip di blok Cepu dengan kontribusi 25% dan sisanya Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain yang kontribusinya sekitar 10%. Ini menandakan bagaimana Pertamina jadi aktor utama dalam produksi minyak nasional.
Menurut Bahlil dari 16.500 sumur minyak yang masih berproduksi hanya sekitar 5 ribuan sumur yang produktif. β5 ribu sumur ideal ini, lebih banyak konsistenya dipegang oleh siapa? Ternyata oleh BUMN, yang namanya Pertamina,β kata Bahlil BNI Investor Daily Summit di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (9/10).
Bahlil menyatakan telah memanggil Pertamina perihal kondisi tersebut tapi dia mengaku tidak mendapatkan jawaban memuaskan. Untuk itu Bahlil mengancam bakal mencabut izin pengelolaan sumur-sumur minyak Pertamina dan menawarkan ke perusahaan lain yang dia nilai masih berminat untuk mengelola potensi yang ada di sumur-sumur tersebut.
βIni kelihatannya berpotensi untuk kita melakukan penataan untuk sumur-sumur yang tidak dikerjakan baik oleh KKKS termasuk BUMN, kita akan ambil alih untuk kita tawarkan kepada perusahaan siapa yang mampu untuk meningkatkan lifting nasional kita,β ungkap Bahlil.
Tidak hanya EOR tapi juga MEOR. Lebih murah ongkos produksinya.