Harga emas diprediksi bakal tembus USD 2.000 per troy ons pada akhir 2012. Saat ini, harga rata-rata logam mulia berada di kisaran USD 1.600 per troy ons, masih lebih rendah dibandingkan 2011 yang sempat mencapai puncaknya di USD 1.888 per troy ons.
Prediksi ini diungkapkan Direktur Keuangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Djaja M Tambunan pada Selasa, 7 Agustus 2012. Ia mengakui harga emas saat ini sudah terkoreksi ke USD 1.600 per troy ons, menyusul kebijakan stimulus ekonomi Kuartal III-2012 yang dikeluarkan Bank Sentral Amerika Serikat pada awal Agustus 2012. Pada akhir Juli 2012 harga emas sempat mencapai USD 1.620 per troy ons.
Namun Djaja optimis, harga emas bakal terus merangkak naik, ditengah kondisi ekonomi dunia yang belum stabil. Saat ini “Macan Asia” China pun sedang terancam dampak krisis. Selama perekonomian dunia belum pulih, orang akan tetap berebut menginvestasikan dananya pada emas, yang sejauh ini masih dianggap yang paling aman.
“Sejumlah pihak menganalisis, jika belum ada perbaikan yang berarti pada perekonomian dunia, emas bisa melejit hingga USD 2.000 per troy ons pada akhir 2012,” ungkapnya. Pada Agustus 2011, harga emas sempat menyentuh rekor terbarunya di USD 1.888, hampir USD 1.900 per troy ons. Memberikan keuntungan yang bagus bagi produsen emas seperti Antam.
Direktur Utama Antam, Alwinsyah Lubis menambahkan, faktor melambungnya harga emas bukan hanya krisis. Tetapi juga kurs (nilai tukar) dan perilaku negara-negara yang berupaya menambah cadangan devisanya dalam bentuk emas. “Tapi kita optimis karena emas dicari semua orang,” tutur Alwin.
Sepanjang Semester I-2012 lalu, Antam mencatat sebagian besar penerimaannya (41%) diperoleh dari penjualan emas, yang mencapai Rp 1,8 triliun. Naik 65% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sepanjang enam bulan pertama di 2012, Antam berhasil menjual 3.632 Kilogram emas, dengan rata-rata harga USD 1.707,86 per troy ons.
Toh demikian, menurut Djaja tidak mudah menaikkan volume produksi emas Antam. Mengingat tambang emas Antam di Pongkor – Jawa Barat dan Cibaliung – Banten, merupakan tambang bawah tanah (underground mining). “Selain itu, kenaikan produksi juga berarti kenaikan biaya,” tandasnya. Untuk 2012, Antam mematok target produksi emasnya sebesar 3,1 ton.
Komentar Terbaru