JAKARTA – PT Elnusa Tbk (ELSA) anak usaha Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bakal mulai menjajal bisnis baru di bidang angkutan serta regasifikasi LNG. Jika tidak ada halangan Elnusa bakal mulai bisnis baru tersebut paling cepat akhir tahun ini.

Novrizal, VP Marketing & Business Development Elnusa, menjelaskan distribusi energi merupakan lini bisnis utama Elnusa dan itu akan dikembangkan dengan melihat proyeksi pertumbuhan penggunaan gas yang diprediksi akan semakin besar lantaran adanya transisi energi.

Energy distribution lini bisnis kita sekarang beralih, harapannya bisa jadi akhir tahun atau awal tahun depan bisa kita launch small scale dulu. Distribusi energu fuel dan LNG ini perlu kita review ditambah konsekuensi peta infrastruktur pemipaan semasif apa,” ungkap Novrizal.

Tidak hanya LNG, Elnusa kata Novrizal juga mengantisipasi perkembangan rencana implementasi Carbon Capture Storage (CCS) atau Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Pengangkutan emisi karbon juga punya potensi untuk dijajaki.

“Artinya kita akan kejar2an dng infrastruktur yang dibangun tidak hanya LNG bisa juga CO2. Sudah ada beberapa quick win untuk small scale transporting LNG. Termasuk rencana jangka panjang infratruktur seperti apa,” jelas Novrizal.

Bisnis logistik sektor energi Elnusa memang jadi salah andalan utama dalam mengeruk pendapatan. Berdasarkan data perusahaan, sektor usaha logistik energi dan distribusi jadi kontributor terbesar pendapatan perusahaan atau secara persentase sebesar 55%, diikuti lini bisnis upstream 32% dan jasa pendukung lainnya 13%. Sepanjang tahun 2023 lalu Elnusa berhasil mencetak pendapatan mencapai Rp12,6 triliun dengan perolehan laba bersih mencapai Rp503 miliar. Ini jadi raihan kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah perusahaan.

Bachtiar Soeria Atmadja, Direktur Utama Elnusa,menyatakan kondisi perusahaan yang baik-baik saja, bahkan bisa dibilang sangat sehat, tetap tidak menjamin keberlangsungan bisnis kedepan. menurutnya disrupsi akan terjadi kepada siapa saja yang berdiam diri.
“Oleh karena itu, kami juga mengoptimalkan DNA Resilience dan Inovatif yang telah kami miliki selama 55 tahun ini,” ungkap Bachtiar.

Dalam beberapa tahun terakhir, menurut dia telah cukup banyak inovasi yang dihasilkan oleh Elnusa, seperti inovasi terbaru Hydraulic Drilling Unit, yaitu kombinasi antara kebutuhan kerja ulang sumur dengan pemboran eksplorasi yang diperlukan oleh klien.

“Kami juga berhasil memformulasikan semen slurry merah putih untuk pemboran yang lebih efisien dan efektif, dan juga banyak inovasi-inovasi lain, yang nanti akan dipaparkan oleh Manajemen kami di sesi kedua,” jelas Bachtiar. (RI)