JAKARTA – Untuk mengembangkan bisnisnya di penambangan dan pengolahan emas, PT Aneka Tambang (Antam) Tbk sedang giat mencari cadangan baru logam mulia. Salah satunya di Pegunungan Bintang, Papua, yang pelaksanaan eksplorasinya masih menunggu izin dari Kementerian Kehutanan .
Di pegunungan Bintang, Antam sudah melakukan penyelidikan umum, dan menemukan indikasi cadangan emas porpiri. Yakni cadangan emas yang karakteristiknya mirip dengan yang ditambang Freeport di Grasberg, Papua dan yang ditambang Newmont di Batu Hijau, Sumbawa Barat.
“Saat ini Antam tengah mengajukan izin pinjam pakai kawasan hutan, untuk dapat meneruskan kegiatan eksplorasi di wilayah tersebut, dan jika izin telah diperoleh, maka kegiatan eksplorasi akan dilanjutkan,” jelas Corporate Secretary Division Head Antam, Tri Hartono di Jakarta, kemarin.
Selain di Papua, saat ini Antam tengah melakukan eksplorasi untuk cadangan emas di Jambi, dan bersiap melakukan eksplorasi emas di Myanmar. Di Jambi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) emas di dua kabupaten, yakni Merangin dan Sorolangun.
Direktur Utama Antam, Tato Miraza menerangkan, di Jambi tahun ini Antam menemukan indikasi keterdapatan emas yang sangat bagus. Karakteristiknya mirip dengan cadangan emas yang ditambang Antam di Pongkor, Bogor. “Tahun-tahun sebelumnya kita terhambat dalam pengerjaan, karena wilayahnya sangat virgin,” jelasnya belum lama ini.
Tato menerangkan, rata-rata karakteristik cadangan emas dunia mirip dengan yang ditambang Freeport dan Newmont di Indonesia. Demikian pula dengan karakteristik cadangan emas yang ditemukan Antam di Jambi dan Papua.
Untuk emas tipe seperti ini, waktu pengembangannya cukup lama, memakan waktu sampai tujuh tahun. “Makanya kita melihat adanya penemuan indikasi yang bagus, ketika menemukan cadangan emas yang mirip Pongkor di Jambi,” ujar Tato lagi.
(Abraham Lagaligo / abrahamlagaligo@gmail.com)
Komentar Terbaru