NUSA DUA- Indonesia memiliki potensi mineral dan batubara (minerba) yang sangat besar dan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi serta kemandirian dan ketahanan industri nasional. Kekayaan sumber daya mineral dan batu bara yang dimiliki Indonesia akan memberikan dampak lebih besar jika dilakukan hilirisasi.
“Semua produk tambang harus diolah dan dimurnikan untuk mendapatkan nilai tambah,” ujar Rachmat Makkasau, Ketua Indonesia Mining Association, saat berbicara pada Indonesia Mining Summit (IMS) 2023 bertema “Sustainable Downstream” di Nusa Dua, Bali.
Rachmat mengatakan lewat IMS 2023, IMA ingin mendorong kegiatan hilirisasi tidak sekedar sampai pada produk antara tetapi harus sampai produk akhir. Hilirisasi berkelanjutan diharapkan akan membuka peluang Indonesia berpartisipasi dalam rantai rasok global, meningkatkan
penerimaan negara, dan memperkuat daya saing ekonomi nasional.
Sebagai mitra pemerintah, IMA menurut Rachmat mendukung kebijakan hilirisasi pemerintah di industri tambang. Apalagi ini menjadi strategi besar baru untuk reindustrialisasi di Indonesia. “Kami mengharapkan adanya kebijakan hilirisasi yang berkelanjutan dan berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan industri dalam negeri sehingga peluang Indonesia untuk berpartisipasi dalam rantai pasok global terbuka lebar,” ujar Rachmat yang juga Direktur Utama PT Amman Mineral Nusatenggara.
Rachmat menjelaskan IMS menjadi wadah berkumpulnya pemangku kepentingan dan bersama merumuskan langkah-langkah mempercepat hilirisasi dan mewujudkan hilirisasi tambang berkelanjutan demi mendukung peningkatan perekonomian Indonesia serta menciptakan efek berantai bagi masyarakat. Hal ini pun sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN pada 5-7 September 2023, bahwa Indonesia terus mendorong hilirisasi industri yang diharapkan akan menyejahterakan masyarakat.
Arifin Tasrif, Menteri ESDM, mengatakan Indonesia memiliki potensi mineral dan batubara yang sangat besar dan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi serta kemandirian dan ketahanan industri nasional. Pemerintah, menurut Arifin, menilai bahwa peningkatan nilai tambah mineral memiliki peranan yang penting dalam mendukung transisi energi di Indonesia.
Menteri EDSM menegaskan bahwa pemerintah telah memiliki rencana hilirisasi mineral dan peningkatan nilai batu bara ke depan. Didukung besarnya potensi minerba dan tersedianya peluang pasar yang terbuka luas, serta kepastian kebijakan dan regulasi, pemerintah mendorong para pelaku usaha untuk dapat berinvestasi pada hilirisasi mineral dan batubara. “Saya berharap IMS menghasilkan strategi dan solusi dalam upaya pengembangan hilirisasi industri tambang di Indonesia,” katanya.(DR)
Komentar Terbaru