JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Swiss melalui proyek Renewable Energy Skills Development (RESD) bekerja sama mendukung 5 lembaga pelatihan kerja di Indonesia sebagai lembaga percontohan untuk pengembangan diklat teknisi instalasi, operasi, dan perawatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan rencana peluncuran diklat perdana di bulan Juni 2022. Calon siswa dapat mendaftarkan diri di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) di bawah naungan Kementerian ESDM, dan di 4 Balai Latihan Kerja
(BLK) di bawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan, yaitu BLK Banda Aceh, BLK Lombok Timur, BLK Ambon, dan BLK Ternate.
Laode Sulaeman, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE), BPSDM Kementerian ESDM, mengatakan ketersediaan sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas merupakan kunci keberhasilan dalam proses transisi energi Indonesia, dalam rangka mencapai netralitas karbon (net zero emission) pada tahun 2060.
“BPSDM Kementerian ESDM melalui PPSDM KEBTKE siap mendukung penuh pengembangan program pelatihan teknisi PLTS di bawah kerangka kerja sama pembangunan Indonesia-Swiss, melalui proyek RESD. Rencana pengembangan PLTS secara masif hingga tahun 2060 niscaya membuka luas lapangan kerja yang kompetitif,” kata Laode Sulaeman, Kamis(17/2/2022).
Sebagai persiapan dari peluncuran diklat tersebut, dilakukan penguatan kompetensi dan sertifikasi 17 instruktur di bidang energi terbarukan melalui pelatihan di Pusat Keunggulan Listrik, Otomatisasi, dan Energi Terbarukan, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang
Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI), Bandung, yang berlangsung dari 14-25 Februari 2022. Pelatihan
dua minggu ini membekali instruktur dengan kompetensi tingkat lanjut teknologi PLTS, uji kompetensi Teknik Energi Surya dengan sertifikasi dari LSP Energi Terbarukan dengan skema
klaster Solar Home System dan Pemasangan PLTS Tipe Rooftop. Pelatihan juga didukung dengan kunjungan lokasi PLTS yang dikelola oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat dan dosen tamu industri, yaitu tenaga ahli dari perusahaan SMA Solar Technology AG, Xurya Daya Indonesia, dan Schneider Electric Indonesia.
Syamsi Hari, Direktur Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan
Produktivitas (Ditjen Binalavotas) Kementerian Ketenagakerjaan, menyampaikan pelatihan PLTS tingkat lanjutan ini merupakan pendalaman dan pengayaan dari pelatihan dasar yang telah diselenggarakan oleh Proyek RESD pada bulan Oktober 2021 lalu di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Serang.
“Penguatan instruktur serta pembaharuan sarana dan prasarana program pelatihan
energi terbarukan akan membawa manfaat besar bagi empat BLK percontohan yang terpilih, dan kami berharap
agar program ini dapat direplikasi di lebih banyak BLK di seluruh Indonesia demi mendukung target transisi
energi Indonesia, khususnya melalui tenaga kerja yang terampil, profesional, dan berkompetensi,” ujar Syamsi.
Martin Stottele, selaku pimpinan pelaksana proyek RESD, menyampaikan kegiatan Training of Trainers selama
dua pekan ke depan merupakan kelanjutan dari seri pembekalan bagi instruktur dari lima lembaga pendidikan
dan pelatihan kerja di bawah kerangka kerja sama RESD. Pelaksanaan proyek diperkuat dengan kerja sama
industri, antara lain melalui program magang dan penyerapan lulusan pelatihan, serta penyediaan peralatan
laboratorium energi terbarukan dan pendampingan dari ‘Swiss Federal Institute for Vocational Education and
EHB’ untuk memberikan masukan praktik pedagogi terbaik di bidang pendidikan vokasi.
“Tujuan utama dari proyek RESD adalah menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan, desain, pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan commissioning, supervisi, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan pembangkit listrik
tenaga air,” ujar Martin.
Mitra program RESD mencakup BPSDM Kementerian ESDM sebagai mitra utama, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Program RESD juga bekerja sama erat dengan politeknik, lembaga pendidikan dan pelatihan kerja, asosiasi industri, dan sektor swasta.(RA)
Komentar Terbaru