PRABUMULIH – Dalam rangka mengawal peningkatan produksi minyak dan gas bumi di wilayah Sumatera Bagian Selatan, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementrian ESDM Tutuka Ariadji melakukan kunjungan ke lokasi pengeboran sumur Benuang D-2, Pertamina Hulu Rokan Regional-1 Zona-4 dan melakukan pertemuan dengan 13 kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Sumatera Bagian Selatan.
Turut hadir pula dalam kunjungan kerja Dirjen Migas ke lokasi Sumur Benuang D-2 (BNG-D2) di Prabumulih, Kamis(19/1), Kordinator Pengawasan Eksploitasi Ditjen Migas Prima Panggabean, Kordinator Pengawasan Eksplorasi Ditjen Migas Ayub Asyifudin didampingi oleh General Manager Pertamina Hulu Rokan Region-1 Zona-4 Agus Amperianto beserta tim dan Kepala Departemen Operasi Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Selatan Bambang Dwi Djanuarto mewakili Kepala Perwakilan Sumatera Bagian Selatan Anggono Mahendrawan.
“Dalam kegiatan operasi hulu minyak dan gas bumi khususnya pengeboran sangat ringgi resikonya karena itu agar diperhatikan dan serta selalu menjaga keselamatan kerja dan lindungan lingkungan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Tutuka Ariadji.
Saat kunjungan Dirjen Migas, rig pengeboran yang menggunakan Rig PDSI#39.3 (1500 HP) telah berhasil mencapai target kedalaman pengeboran dengan total depth sesuai target di 2.387 mMD.
Agus Amperianto, General Manager Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional-1 Zona 4, menyampaikan adanya prospek di Stuktur Benuang, sumur BNG-D2 yang saat ini masih dilakukan pengeboran dengan hari Operasi ke-22 untuk dapat menjaga keselamatan serta diharapkan pengeboran dapat berjalan dengan lancar menghasilkan target produksi 458 BOPD.
Selain Sumur Benuang D-2, PHR Regional 1 Zona 4 juga melakukan pengeboran di Sumur Benuang B2 (BNG B2) dengan target kedalaman 2.572 mMD untuk mendapatkan target hidrokarbon sebesar 378 bopd dan 1.5 MMSCFD.
Agus juga menyampaikan keberhasilan pengeboran Lembak Infil-19 yang mendapatkan inisial produksi sebesar 1.442 barel minyak per hari dan gas sebesar 1,6 MMSCFD.
Terpisah, Anggono Mahendrawan, Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, mengatakan upaya maksimal yang sudah dilakukan oleh PHR Regional-1 Zona-4 sangat positif utk pencapaian target produksi secara tahunan dengan terus meningkatkan operational excellence, dan meminimalisir kendala-kendala operasional maupun menghindarkan tertundanya beberapa pelaksanaan program kerja.
Anggono Mahendrawan menekankan perlunya optimalisasi serapan produksi gas dari buyer, serta melakukan optimalisasi durasi planned shutdown, khususnya di lingkungan operasi PHR Regional Zona-4, yang hingga saat ini telah melampaui target produksi tahunan 2023, dengan catatan Year To Date (YTD) untuk produksi minyak sebesar 107% dari target WP&B yang ditetapkan oleh SKK Migas.
SKK Migas – KKKS Wilayah Sumbagsel Dapat Tambahan Produksi 14.187 BOPD dan 67,50 MMSCFD dari 49 Pengeboran Pengembangan
Setelah berkunjung ke lokasi sumur BNG-D2, Dirjen Migas melakukan pertemuan di Kota Palembang dengan 13 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Sumbagsel yaitu PHR Regional-1 Zona-4, Petrochina International Jabung Ltd, Medco E&P Indonesia South Sumatera Region, Odira Energi Karang Agung, Tiara Bumi Petroleum, Medco E&P Grissik Ltd, Sele Raya Merangin Dua, PHR Regional 1 Zona-1, Repsol Sakakemang, Jindi South Jambi B Ltd, Mont’dor Oil Tungkal, Tately N.V. dan Sele Raya Belida
Dalam pertemuan dengan 13 Kontraktor Kontrak Kerja Sama di Wilayah Sumbagsel, Tutuka Ariadji meminta agar SKK Migas dan KKKS terus melakukan upaya peningkatan produksi dengan mencari potensi-potensi cadangan yang ada untuk dapat diproduksikan dengan pengeboran dan teknologi yang tepat.
Dalam kesempatan yang sama Bambang Dwi Djanuarto, Kepala Departemen Operasi yang mewakili Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, menyampaikan keberhasilan kinerja SKK Migas dan KKKS Wilayah Sumbagsel yang telah berhasil mendapatkan tambahan produksi 14.187 barel minyak per hari dan 67,50 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dari pengeboran sumur eksploitasi atau sumur pengembangan sebanyak 49 sumur Wilayah Sumbagsel.
Selain keberhasilan kegiatan pengeboran pengembangan, dalam ragka menambah cadangan minyak dan gas bumi di wilayah Sumbagsel disampaikan keberhasillan SKK Migas dan KKKS di Wilayah Sumbagsel yang telah menyelesaikan pengeboran eksplorasi sebanyak 8 sumur di tahun 2022.
“Hasil pengeboran eksplorasi di wilayah Sumbagsel sebanyak 6 sumur mendapatkan temuan hidrokarbon sebesar 4.396 barel minyak per hari dan gas 34,75 MMSCFD yaitu Sumur Wilela-01 (PHR Zona-4), Sumur JTB 2X (PHE Ogan Komering), Sumur SRT-1X (PHE Jambi Merang), Sumur Sungai Anggur Selatan-1 dan sumur Re-Entry Rimbo-1 (Sele Raya Belida) dan Sumur Flamboyan (Medco EP Indonesia). Sebanyak 1 sumur yaitu Sumur BDA-2X (PHE Ogan Komering) tidak mendapatkan hidrokarbon,” kata Bambang.
Bambang mengungkapkan menjelaskan untuk mengejar target lifting di tahun 2023 di Wilayah Sumbagsel yang ditetapkan dalam APBN 2023 sebesar 70.489 barel minyak per hari dan 1.441 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) akan dilakukan upaya antara lain dengan melakukan pengeboran eksploitasi atau pengembangan sebanyak 80 sumur pengembangan, kerja ulang sebanyak 113 sumur dan perawatan sumur sebanyak 2.257 sumur.
Adapula proyek LTRO-1B di Medco Grissik Ltd yang diharapkan selesai di tahun ini sehingga bisa menambah produksi gas sebesar 45 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
KKKS Sumbagsel juga akan melakukan optimasi planned shutdown dan berupaya agar tidak terjadi unplanned shut down untuk mengejar target lifting tahun 2023.
Untuk menambah cadangan migas di wilayah Sumbagsel, akan dilakukan pengeboran eksplorasi sebanyak 12 sumur dan 7 survei seismik di tahun 2023.
Tutuka mengarahkan KKKS melakukan inovasi, kemampuan keteknikan dengan interpretasi yang tepat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada SKK Migas – KKKS di wilayah Sumbagsel sudah menyampaikan upaya peningkatan produksi serta kendala yang ada di Lapangan, KESDM akan menyusun kebijakan dengan tepat,” kata Tutuka.(RA)
Komentar Terbaru