INDRAMAYU – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), afiliasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE), terus berupaya meningkatkan kompetensi para pekerja di sektor hulu minyak dan gas (migas). Melalui Indonesia Drilling Training Center (IDTC), PDSI telah memberikan pelatihan dan pendidikan pada para pekerja migas nasional maupun internasional.

Minar Prianto, Rig Superintendent, Asesor LSP Pertamina sekaligus Trainer IDTC, mengungkapkan sejak April 2024 sudah banyak mitra perusahaan yang mempercayakan karyawannya untuk belajar di IDTC yang dikelola oleh PDSI. Tak hanya dari dalam negeri, IDTC juga telah menerima peserta pelatihan operasional terkait sumur migas dari perusahaan luar negeri seperti dari Namibia, Petrofund, serta Timor Leste.

“Kami harap para kru nantinya menjadi lebih kompeten dan paham terhadap tugasnya karena ini kaitannya sama safety dan maintenance, jadi mereka dilatih di sini (IDTC),” ungkap Minar saat memberikan penjelasan kepada awak media di IDTC Mundu, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (28/11/2024).

Minar Prianto, Rig Superintendent, Asesor LSP Pertamina sekaligus Trainer IDTC, saat memberikan pelatihan pada para peserta.

Dalam memberikan pelatihan, tim PDSI memberikan panduan operasi secara lengkap sesuai dengan paket yang diinginkan oleh mitranya. Diharapkan melalui layanan pelatihan ini khususnya untuk SDM di internal perusahaan atau Pertamina Grup dapat lebih profesional dan kompeten.

“Sebagian besar proyek Pertamina (upstream) itu yang mengerjakan PDSI, apalagi sekarang ada program sinergi. Jadi kami siap mendukung kesuksesan sebuah proyek dengan menyediakan SDM yang kompeten melalui pelatihan di sini,” kata Minar.

Seiring dengan semakin meningkatnya klien atau mitra perusahaan, manajemen PDSI memiliki target jangka panjang untuk dapat menambah fasilitas tempat pelatihan di kawasan IDTC. Pasalnya di IDTC Mundu masih terdapat beberapa lahan kosong yang siap dikembangkan untuk menjadi center of excellence bagi pengembangan SDM industri hulu migas.

“Target besarnya nanti, ingin menjadi one stop service ini jangka panjangnya. Yang pasti kita tidak ingin membuka paket training yang diisi trainer dari luar, kita akan berusaha maksimal untuk memanfaatkan trainer internal yang kompeten,” kata Minar.(RA)