BATAM – Dalam Undang-Undang (UU) nomor 3 tahun 2014 tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan turunannya menyebutkan aturan terkait rantai pasokan (Supply Chain Management) wajib menggunakan produk dalam negeri sebagai pendukung proyek-proyek di Indonesia.
Terkait dengan rantai pasokan inilah PT Cladtek BI Metal Manufacturing (Cladtek), perusahaan multinasional yang menggeluti dunia perpipaan dan komponen aksesori di industri minyak dan gas yang beroperasi di Batam, memberikan perhatian penuh terhadap upaya pemenuhan rantai pasokan Dalam Negeri yang diukur dalam TKDN.

“Secara teknis, Cladtek sudah memenuhi standar dan digunakan oleh global player. Cladtek juga sudah memenuhi standar TKDN dalam negeri,” kata Christopher K Anandaganeshan, Group Chief Operating Officer and SVP The APAC Region Cladtek, Senin(12/6).

Christopher Anandaganeshan menegaskan bahwa Cladtek tidak akan menyia-nyiakan dukungan penuh Pemerintah. Pihaknya berkomitmen mengembangkan inovasi produk dalam rangka meningkatkan TKDN demi mendapatkan sertifikasi yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah.

“Sejauh ini ada puluhan produk Cladtek berhasil mencapai angka TKDN sekitar belasan persen hingga lebih dari 50% tergantung jenis produknya. Dengan portofolio yang mencakup produk cladding weld overlay untuk pipa, fittings, flange dan mechanically lined pipe (MLP) untuk pipa, serta Hot Induction Bending dan semua komponen terkait, Cladtek berharap akan terus meningkatkan sertifikasi TKDN-nya sesuai dengan kebijakan pemerintah,” ujar Christopher Anandaganeshan.

TKDN adalah nilai isian dalam persentase dari komponen produksi dalam negeri, termasuk biaya pengangkutannya yang ditawarkan dalam item penawaran harga barang maupun jasa. TKDN menjadi salah satu preferensi dalam menentukan pemenang dalam proses pengadaan barang/jasa di beberapa instansi pemerintahan.

Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perindustrian adalah institusi yang terlibat penuh mendukung penerapan kebijakan TKDN pada pelaksanaan kontrak konstruksi di lingkungan kedua kementerian tersebut. Bahkan TKDN menjadi salah satu preferensi dalam menentukan pemenang dalam proses pengadaan barang atau jasa di lingkungan Kementerian ESDM maupun di Kementerian Perindustrian.

Khusus di bidang industri manufaktur, setiap perusahaan didorong Pemerintah untuk terus meningkatkan penggunaan Komponen Dalam Negeri. Contohnya dalam proyek-proyek Engineering Procurement & Construction (EPC), karena untuk pengadaan (procurement) banyak mesin dan alat-alat yang bahan bakunya berasal dari luar negeri tapi perakitannya dilakukan di dalam negeri. Pemerintah pun tidak tinggal diam dengan memberikan insentif terhadap TKDN tertentu yang dimasukkan dalam proses produksi pada pelbagai jenis industri.

Menurut Christopher, tradisi inovasi sudah berkembang lama di Cladtek. Sejak berdiri 20 tahun lalu, Cladtek selalu memberi ruang kepada anak bangsa untuk melahirkan inovasi-inovasi terbaru. Seperti diantaranya, Rapid Pipe, Mechanically Lined Pipe (MLP) yang memiliki ulir dan konektor di ujung pipa ini membuat instalasi akan lebih cepat, lebih cost efficient, dan juga dapat dipakai kembali konektornya. Produk ini juga akan memberikan cycle life yang jauh lebih tinggi dibandingkan MLP konvensional. “Teknologi terbaru Cladtek yang kami produksi di Batam itu telah menyebar ke seluruh dunia, seperti di Brasil dan Arab Saudi. Selain itu, kami juga mengembangkan otomatisasi, desain produk, dan dukungan lainnya di Indonesia yang diterapkan secara global. Kami melatih pengelas di Indonesia untuk keahlian weld overlay,” ujar Christopher Anandaganeshan.

Cladtex menyatakan telah menempatkan sekitar 65 lulusan Indonesia di Arab Saudi untuk bekerja bersama dengan karyawan setempat.
Bagi Cladtek, inti dari program-program inovasi yang dijalankan adalah efisiensi yang berarti memberikan manfaat sebesar-besarnya. Dengan menggunakan tenaga kerja lokal dan membeli bahan baku dari produsen lokal pula, maka selain akan mendukung industri di Tanah Air, juga akan menjaga uang tetap berputar di dalam negeri.

“Kami yakin, Cladtek mampu melahirkan teknologi dan kualitas setara atau lebih baik dari pemain-pemain utama, terutama dalam manufaktur MLP. Terbukti produk MLP kami memiliki tingkat kekeliruan yang rendah dan telah disetujui oleh Chevron, Petronas, dan penyedia minyak dan gas utama lainnya selama 20 tahun terakhir ini,” tegas Christopher.

Berbekal semangat dan optimisme yang dimiliki, ke depannya Cladtek berharap semakin eksis di industri minyak dan gas termasuk di energi geothermal yang berkelanjutan. Cladtek adalah  perusahaan multinasional yang bergerak dibidang jasa industri yang menggunakan material logam untuk keperluan industri. Beroperasi di kawasan Batu Ampar, Batam, Indonesia;   Cladtek memiliki kuota produksi pipa cladding terbesar di Indonesia. Bahkan salah satu produk pipa berteknologi MLP hasil pabrikannya termasuk yang terbesar di dunia.

Lebih dari 95% produk Cladtek adalah  produk ekspor. Memiliki spesialisasi CRA (Corrosion Resistant Alloy), Cladtek melakukan produksi CRA dengan tipe MLP dan Weld Overlay yang diaplikasikan khusus untuk fasilitas oil & gas seperti sumur gas atau sumur minyak. Hingga saat ini,  Cladtek termasuk salah satu  pemasok las  Corrosion Resistant Alloy (CRA) dan CRA mechanically lined pipe (MLP) terbesar di dunia. 

Cladtek mulai beroperasi sejak November 2003,  pada mulanya hanya  sebuah pabrik kecil dan sederhana oleh beberapa orang dengan fasilitas 2 kontainer saja. Kini, dengan bertambahnya jasa dan produk layanan, Cladtek  telah berkembang secara global hingga tidak hanya memiliki fasilitas manufaktur di Batam, Indonesia, melainkan juga di Brasil dan Arab Saudi.

“Kami ingin membawa perubahan yang lebih baik. Dengan kapabilitas yang kami miliki, kami berharap akan dapat hadir di semua negara. Saat ini kami sedang mengembangkan fasilitas fabrikasi untuk membawa Cladtek ke level berikutnya. Target kami berikutnya adalah meningkatkan pendapatan dua kali lipat dengan menciptakan permintaan global untuk industri minyak dan gas,” kata Christopher Anandaganeshan.(RA)