JAKARTA -Shell Indonesia memperkuat komitmen dalam mendukung era transisi dunia ke penggunaan energi yang lebih bersih melalui portofolio produk yang rendah emisi. Komitmen Shell di Indonesia dilandasi strategi powering progress yang dicanangkan Shell secara global untuk mempercepat transisi bisnis menuju perusahaan energi dengan net-zero emission pada 2050 sesuai dengan perkembangan ekspektasi masyarakat secara umum.

Dian Andyasuri, Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia, mengatakan  strategi Shell secara global berupaya menjadi yang terdepan dalam mendukung masyarakat dunia untuk menggunakan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

“Dukungan ini kami wujudkan dengan menghadirkan produk-produk rendah karbon dan berbagai solusi efisiensi energi sebagai bagian dari strategi global Shell yang baru, yaitu Powering Progress,” kata Dian, Kamis (29/4).

Dian mengatakan Shell tidak hanya menerapkan prinsip rendah emisi pada pengembangan produk dan layanan, tapi juga dalam menjalankan operasi perusahaan dengan mengurangi intensitas karbon pada setiap material, teknologi, rancangan, peralatan, mekanisme operasi, dan mengedukasi seluruh karyawan.

“Kami yakin bahwa setiap keputusan yang diambil oleh perusahaan, pemasok, mitra, dan karyawan akan berpengaruh terhadap pencapaian ambisi Shell untuk menjadi perusahaan yang bebas emisi di masa depan,” katanya.

Dalam mempercepat transformasi bisnis dengan net-zero emission, Shell memberi akses produk-produk energi yang lebih bersih dan lebih efisien kepada pelanggan. Di saat yang sama, Shell konsisten mengembangkan portofolio produk di bisnis Hilir (Downstream) dengan mempertimbangkan aspek lingkungan sejalan dengan strategi global powering progress.

“Kami menyadari bahwa semakin banyak pelaku bisnis yang mencari solusi untuk menjalankan bisnisnya secara lebih ramah terhadap lingkungan. Oleh karena itu, di tahun 2021 ini, Shell meluncurkan rangkaian produk pelumas yang netral karbon,” ujar Dian.

Sejak Maret lalu, Shell Indonesia menghadirkan produk bahan bakar premium terbaru. Dian menjelaskan bahwa standar EURO digunakan untuk membatasi kadar bahan pencemar dalam emisi kendaraan bermotor.

Selain mendukung pencapaian target nasional menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sampai dengan 41% pada tahun 2030, produk Shell yang memenuhi standar ini juga berkontribusi pada sektor kesehatan masyarakat dengan mengurangi polusi karbon di udara dari hasil penggunaan bahan bakar.

Untuk mobil bertenaga listrik, Shell juga telah menyediakan fasilitas pengisian daya Shell Recharge sebagai wujud dukungan terhadap program pemerintah Indonesia untuk bertransisi menuju energi yang lebih bersih.

Di bisnis pelumas, sepanjang tahun 2021 Shell telah meluncurkan berbagai pelumas netral karbon yang didukung oleh mekanisme carbon offset atau penyeimbangan karbon dari proyek Solusi Berbasis Alam (Nature-based Solutions/NBS) milik Shell.
Dian juga menekankan pentingnya kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung efektivitas proses transisi energi di Indonesia.
Secara global, Shell bertujuan untuk melakukan penyeimbangan karbon terhadap lebih dari 200 karbondioksida (CO2) per tahun atau setara dengan mengurangi 340,000 mobil dari jalanan selama satu tahun.

Untuk tujuh tahun ke depan, Shell bertujuan  memperluas portofolio dengan memproduksi lebih banyak pilihan energi yang lebih ramah lingkungan bagi berbagai jenis kendaraan pelanggan di seluruh dunia.

“Kolaborasi yang erat dengan seluruh pemangku kepentingan di Indonesia sangat dibutuhkan dalam mewujudkan agenda penyediaan energi yang lebih bersih,” kata Dian.(RA)