JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Upstream Pertamina mencatatkan produksi minyak mencapai 518 ribu Barel Per Hari (BPH) sementara gas dari Januari sampai dengan Juni 2022 mencapai 2.592 juta kaki kubik per hari (MMscfd) sehingga untuk pencapaian produksi akumulatif minyak dan gas, Subholding Upstream Pertamina berhasil mencapai 965 ribu barel setara minyak per hari (Barrel Oil Equivalent Per Day (BOEPD). Realisasi tersebut tentu meningkat dibandingkan tahun periode yang sama di tahun lalu. Hanya produksi gas yang ternyata turun dibandingkan tahun lalu.
Produksi migas pada semester I tahun lalu 850 ribu BOEPD dengan rincian untuk minyak sebanyak 390 ribu BPH, produksi gas sebanyak 2.665 MMscfd.
Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Upstream, menjelaskan bahwa sinergi dan strategi menjadi kunci dalam keberhasilan Subholding Upstream Pertamina sehingga mencatatkan kinerja unggul hingga semester I tahun ini.
“Selain sinergi dan strategi, banyak faktor yang mendukung atas capaian di semester I tahun 2022 ini, diantaranya dipengaruhi alih kelola Blok Rokan pada bulan Agustus 2021, melakukan kinerja operation excellence serta optimasi biaya di seluruh lapisan,” ujar Arya, Jumat (5/8).
Sementara sampai dengan Juni 2022, Subholding Upstream Pertamina telah menyelesaikan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 305 sumur dengan total 235 sumur sudah berproduksi, serta 55 sedang proses atau on going. Sedangkan untuk kegiatan Work Over sampai dengan Juni 2022 telah selesai dilakukan sebanyak 312 kegiatan dan untuk well service telah selesai dilakukan sebanyak 14.285 sumur.
Selain itu, untuk menjaga keberlangsungan perusahaan dan tentunya untuk dapat terus berkontribusi dalam mencapai ketahanan energi nasional, Subholding Upstream terus berupaya melakukan kegiatan-kegiatan upaya penambahan cadangan melalui pengeboran sumur eksplorasi. Sampai Juni 2022, Subholding Upstream telah menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 8 sumur serta 5 sumur on going. Diharapkan pada akhir tahun secara total Subholding Upstream akan menyelesaikan sebanyak 29 sumur eksplorasi. Kegiatan pengeboran sumur eksplorasi, sumur pengembangan pemeliharaan sumur tersebut tersebut didukung dengan 62 rig pengeboran serta 117 rig untuk kegiatan Work Over & Well Service.
Untuk penambahan cadangan, sampai dengan Semester I tahun 2022 ini Subholding Upstream telah membukukan penambahan cadangan P1 sebesar 22 MMBOE dan penambahan temuan sumber daya 2C mencapai 92 juta BOE.
“Guna memenuhi seluruh target yang telah disepakati dalam RKAP 2022 ini, kami akan terus menjaga dan meningkatkan kinerja serta memastikan seluruh rencana kerja dapat dilaksanakan dan diselesaikan tepat waktu serta pengunaan anggaran yang sesuai dengan yang telah ditetapkan,” ungkap Arya.
Lebih lanjut, Arya menjelaskan bahwa PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan mencatatkan capaian masif dan agresif. Terbukti sejak hari pertama alih kelola hingga jelang 1 Tahun dioperasikan Pertamina, pada Juni 2022 WK Rokan telah melakukan pengeboran sebanyak 350 sumur baru, dimana 133 sumur berhasil di bor dalam 5 bulan sepanjang tahun 2021 dan 200 sumur dibor pada tahun 2022. Ini adalah Wilayah Kerja migas dengan investasi jumlah sumur terbanyak.
“Selain kinerja yang optimal, PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak 16 Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari United Nation Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environmental, Social, Governance (ESG),” kata Arya. (RI)
Komentar Terbaru