JAKARTA – Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatatkan kinerja operasi dan keuangan tahun 2024 yang positif. Salah satunya bisa dilihat dari raihan laba bersih yang mencapai US$367 Juta yang merupakan konstribusi dari bisnis tambang, migas serta ketenagalistrikan.
Roberto Lorato, CEO Medco Energi, mengatakan tahun 2024 kembali merupakan tahun yang kuat bagi MedcoEnergi.
“Kami melampaui target produksi minyak & gas, penjualan ketenagalistrikan, efisiensi biaya, serta belanja modal, sekaligus mencatatkan kinerja keuangan yang solid dan pertumbuhan laba bersih, arus kas dan EBITDA. Perseroan juga mempercepat pelunasan utang dan meningkatkan dividen sebesar 16% kepada pemegang saham,” kata Roberto dalam keterangannya, Jumat (28/3).
Selain membukukan laba bersih mencapai US$367 juta, beberapa realisasi kinerja keuangan perusahaan antara lain Rata-rata harga realisasi minyak & gas, stabil sekitar US$78/bbl dan US$7/mmbtu. Kemudian Rasio utang bersih terhadap EBITDA untuk Restricted Group membaik menjadi 1,8x pada akhir 2024, didorong oleh pelunasan utang dan peningkatan kas dari operasional.
Total dividen sekitar US$70 juta telah dibayarkan pada 2024, Perseroan akan mengusulkan dividen final tahun 2024 pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Juni 2025.
Sementara untukProduksi Minyak & Gas mencapai 152 ribu boepd, melebihi target perusahaan, didorong oleh peningkatan penyaluran gas dari aset Sumatra Selatan dan Corridor semenytara untuk biaya produksi tetap stabil di US$8,2 per boe.
Pengiriman gas pertama West Belut, South Natuna Sea Block B telah dilakukan berdasarkan kontrak GSA-3 yang baru, disertai dengan produksi gas dari sumur-sumur baru di PSC Corridor dan
Madura Offshore. Medco juga berhasil temukan cadangan hidrokarbon di sumur West Kalabau-1 dan di lapangan ABB Oman Blok 60.
Pemerintah Thailand menyetujui perpanjangan lisensi Bualuang hingga 2035. POD Tahap II dan perpanjangan PSC Bangkanai telah diajukan ke SKK Migas untuk mengembangkan 450 Bcf sumber daya gas untuk pasar domestik.
Di sektor ketenagalistikan, penjualan listrik mencapai 4.108 GWh, di atas panduan, dengan 20% berasal dari sumber energi terbarukan. Kemudian belanja modal ketenagalistrikan mencapai AS$69 juta untuk menyelesaikan Tahap-1 fasilitas panas bumi Ijen dan proyek PV IPP di Bali Timur serta ekspansi combined cycle IPP Batam.
Medco Power dan mitranya mendapatkan lisensi impor bersyarat (conditional import license) dari Energy Market Authority Singapura untuk mensuplai 600 MW listrik tenaga surya ke Singapura melalui proyek Solar PV Bulan. Medco Power juga memperoleh izin eksplorasi panas bumi baru di Samosir, Sumatra Utara berdekatan dengan operasi Geotermal Sarulla.
Dari bisnis tambang mineral, produksi tembaga mencapai 395 Mlbs dan emas mencapai 803 Koz, mencetak rekor baru, yang didorong oleh bijih berkadar tinggi dari Fase 7. Estimasi cadangan tembaga dan emas JORC untuk Elang meningkat secara signifikan. Amman juga telah Menyelesaikan smelter konsentrat tembaga 900.000 ton dan Pabrik Pemurnian Logam Mulia dimana proses commissioning sedang berlangsung.
Hilmi Panigoro, Direktur Utama Medco mengatakan cukup puas dengan dengan kinerja operasional dan keuangan kami, yang menunjukkan kesigapan dan disiplin MedcoEnergi. “Kami yakin sepenuhnya akan nilai saham MedcoEnergi dan telah memulai program pembelian kembali saham yang cukup signifikan,” kata Hilmi. (RI)
Komentar Terbaru