JAKARTA – Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA) mengadakan Musyawarah Anggota yang mengusung agenda pertanggungjawaban Pengurus APBI 2021-2024 yang dilanjutkan dengan Pemilihan Ketua Umum APBI Periode 2024-2027. Acara yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Langham, Jakarta, Kamis(2/5/2024), menetapkan Priyadi, Presiden Direktur PT Adaro Indonesia, sebagai Ketua Umum APBI Periode 2024-2027.

Dalam acara Musyawarah Anggota ini, Pandu Sjahrir selaku Ketua Umum APBI 2021-2024 menyampaikan sejumlah pencapaian sekaligus tantangan yang dihadapi pada masa jabatannya sebagai Ketua Umum. Ada beragam tantangan yang harus dihadapi asosiasi yang menaungi para pelaku usaha pertambangan batu bara tersebut.

Sementara itu Tri Winarno, Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Dirjen Minerba Kementerian ESDM, dalam sambutannya menekankan pentingnya komunikasi baik yang telah terjalin selama ini.
“APBI telah memberikan sumbangsih yang besar untuk pemerintah. Kontribusi batubara mencapai 80% dari total produksi nasional, di mana 62% datang dari asosiasi di bawah kepemimpinan Pak Pandu Sjahrir. Tantangan harus dihadapi bersama sehingga asosiasi dapat tetap eksis. Pemerintah akan mencari alternatif solusi terbaik, bersama-sama dengan APBI agar bisa menciptakan perbaikan terhadap regulasi. Komunikasi yang berjalan selama ini antara APBI dan pemerintah sudah berjalan dengan baik. Ketua terpilih nanti semoga bisa terus menjalankan komunikasi yang baik ini sehingga tata kelola bisa semakin baik,” ujar Tri Winarno.

Periode 2021-2024 merupakan masa bakti terakhir Pandu Sjahrir menjabat sebagai Ketua Umum, setelah 3 kali terpilih. Periode kepemimpinan Pandu Sjahrir dimulai pada tahun 2015. Selama hampir satu dekade memimpin APBI, tantangan untuk pertambangan batubara kian beragam. Terlebih di era transisi energi menyusul upaya pemerintah dalam mengurangi emisi.

“Tanpa terasa saya telah memimpin APBI selama sembilan tahun, banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh industri batubara. Dimulai dari larangan ekspor, penentuan harga khusus, hingga regulasi kelistrikan. Dinamika industri begitu beragam terutama munculnya undang-undang baru. Fokus pada ESG (Environmental, Social, and Governance). Peran asosiasi adalah bagaimana menyelaraskan asosiasi dengan kebijakan pemerintah. Perubahan adalah sebuah kepastian. Values kerja tetap dijaga oleh pengurus yang baru. Pertahankan teamwork anggota dengan pemimpin. Tak ada orang yang lebih besar dibandingkan organisasi. Siapapun yang menang, semua pihak harus bisa dirangkul,” kata Pandu Sjahrir

Dengan berakhirnya kepemimpinan Pandu Sjahrir, APBI-ICMA juga menggelar Pemilihan Ketua Umum untuk periode 2024-2027. Sesuai dengan amanat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga menjunjung tinggi asas musyawarah untuk mufakat. Dalam pemilihan Ketua Umum kali ini, ada 2 kandidat yang bertarung, di mana Calon Ketua Umum ini diusulkan oleh para Anggota Utama.

Adapun kedua calon tersebut adalah Ervina Fitriyani selaku Direktur Pengembangan Bisnis Karya Putra
Borneo, dan Priyadi selaku Presiden Direktur PT Adaro Indonesia. Keduanya memiliki visi dan misi yang kuat dalam mengembangkan APBI-ICMA ke depannya.

Acara pemilihan Ketua Umum APBI 2024-2027 itu sendiri dipimpin oleh R.A. Sri Dharmayanti dan Hariyadi Hartadi A. selaku Panitia Pemilihan Umum. Pemilihan Ketua Umum APBI tersebut menggunakan
sistem pemungutan suara, di mana Anggota Utama yang hadir memberikan hak suaranya dengan mencoblos salah satu kandidat.

Hasil penghitungan suara langsung digelar setelah para Anggota Utama yang hadir memberikan hak pilihnya. Berdasarkan hasil penghitungan suara dari total 71 pemilih, Ervina Fitriyani mendapatkan 7 suara dan Priyadi mendapatkan 64 suara. Dengan suara
terbanyak dan sah, Priyadi berhasil memenangi kursi Ketua Umum APBI Periode 2024-2027.

Dalam sambutan pemenangan sebagai ketua yang baru, Priyadi mengungkapkan langkah awal yang akan ditempuhnya sebagai Ketua APBI-ICMA.
“Seperti yang disampaikan Tri Winarno dan Pandu Sjahrir dalam sambutannya, visi yang saya sampaikan agar APBI menjadi organisasi strategis bagi Pemerintah dan Perusahaan perlu diwujudkan bersama. Tentunya perlu keterlibatan secara sinergi dari semua elemen, khususnya Pemerintah dan
anggota sangat diharapkan. Selain itu semua Anggota harus menjunjung “nilai-nilai anggota (Amanah Pembangun Bangsa Indonesia / APBI),” kata Priyadi.

APBI-ICMA berdiri pada 20 September 1989. Dalam perkembangannya anggota asosiasi ini terus bertambah. Dalam rentang ini pula telah dilaksanakan 12 kali Pemilihan Ketua Umum. Beberapa sosok yang pernah memimpin APBI-ICMA antara lain Sapari Sutisnawinata, Ambyo S. Mangunwijaya, R.A.Sunardi M.S, Jeffrey Mulyono, Bob Kamandanu serta Pandu Sjahrir.