NEW YORK- Harga minyak turun ke level terendah dalam dua minggu pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu (3/3) pagi WIB, di tengah ekspektasi produsen OPEC+ akan mengurangi pembatasan pasokan pada pertemuan mereka pekan ini ketika ekonomi-ekonomi mulai pulih dari krisis virus corona.
Reuters melaporkan, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei 2021 tergerus US$99 sen atau 1,6%, menjadi menetap pada US$62,70 per barel, penutupan terendah sejak 12 Februari. Patokan global itu telah jatuh sekitar 7,0% dari puncak 13 bulan yang dicapai minggu lalu.
Minyak mentah berjanga West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April berkurang US$89 sen atau 1,5%, menjadi di US$59,75, penutupan terendah sejak 19 Februari. WTI telah jatuh sekitar 6,0% sejak 25 Februari ketika ditutup pada level tertinggi sejak Mei 2019.
Harga minyak sempat memperpanjang kerugian setelah data dari kelompok industri American Petroleum Institute (API) menunjukkan peningkatan besar dalam stok minyak mentah pekan lalu, tetapi penurunan yang jauh lebih besar dari perkiraan dalam persediaan produk kilang-kilang membantu membendung kerugian lebih dalam.
Mohammad Barkindo, Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad, engatakan prospek permintaan minyak terlihat lebih positif, terutama di Asia.
Reli minyak telah memudar di tengah ekspektasi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya dalam kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ akan memproduksi lebih banyak minyak mulai April, mengurangi pengurangan pasokan besar-besaran tahun lalu.
“Pasar minyak akhirnya mencapai tahap yang mengisyaratkan pemulihan, ketika pasar pertama kalinya dalam setahun di mana setiap orang memperkirakan OPEC+ untuk membawa lebih banyak pasokan kembali ke mode produksi,” kata Bjornar Tonhaugen, kepala pasar minyak di Rystad Energy.
OPEC+, yang akan menggelar pertemuan pada Kamis (4/3), dapat membahas memungkinkan sebanyak 1,5 juta barel per hari (bph) kembali ke pasar.
“Minggu ini akan didominasi oleh pertemuan OPEC dan sekutunya (OPEC+), ketika strategi aliansi untuk beberapa bulan mendatang akan diputuskan,” kata Eugen Weinberg, analis energi di Commerzbank Research, dalam sebuah catatan pada Selasa (2/3).
Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi (ADNOC) mengatakan kepada pembeli minyak Asia bahwa mereka berencana untuk meningkatkan alokasi minyak mentah pada April, sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.
Produksi minyak OPEC turun pada Februari karena pemangkasan sukarela oleh Arab Saudi menambah pengurangan dalam pakta OPEC+ sebelumnya, sebuah survei Reuters menemukan, mengakhiri kenaikan tujuh bulanan berturut-turut.
Anggota OPEC+, Rusia, gagal meningkatkan produksi minyak pada Februari meski diberikan izin oleh kelompok tersebut. Sumber industri mengatakan cuaca musim dingin yang keras menghambat pekerjaan. (RA)
Komentar Terbaru