JAKARTA – PT Pertamina (Persero) pada 23 September 2013 bulan depan, rencananya akan mendapatkan kiriman satu kapal pengangkut Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari Korea. Kapal baru yang diberi nama “Gas Pertamina 1” ini diklaim sebagai armada pengangkut LPG terbesar di Indonesia.
“Kapal yang kami beri nama “Gas Pertamina 1” ini menjadi kapal penangkut LPG yang terbesar karena jenisnya VLGC atau Very Large Gas Carrier, untuk menunjang kegiatan distribusi LPG domestik,” jelas Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir di Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2013.
Kapal VLGC-Gas Pertamina 1 ini dibangun oleh Hyundai Heavy Industries Co. Ltd berlokasi di kota Ulsan, Korea. Kapal ini akan menjadi kapal milik Pertamina yang ke-57 dari total 187 kapal yang dioperasikan dalam menjamin keamanan pasokan energi di dalam negeri.
“Kapal Gas Pertamina 1 direncanakan akan diserah terimakan ke Pertamina pada tanggal 23 September 2013,” jelas Ali lagi.
Ia menerangkan, kontrak pembangunan kapal Gas Pertamina 1 ini ditandatangani pada 26 Januari 2012, dengan total investasi sekitar USD 76 juta, dan sesuai kontrak tersebut direncanakan serah terima ke Pertamina pada 6 Februari 2014.
Proses konstruksi kapal yang memiliki panjang lebih dari 2 kali lapangan sepakbola atau 226 meter ini, kata Ali, telah melalui tiga milestone project. Yaitu first steel cutting pada 19 November 2012, keel laying pada 20 Desember 2012, dan launching pada 28 Juni 2013.
Selanjutnya, Commissioning atau ujicoba laut (Seatrial) telah berhasil dilaksanakan dengan baik pada 15 – 18 Agustus 2013. “Dengan progress penyelesaian yang cepat, galangan memberikan konfirmasi serah terima kapal dapat dilakukan pada 23 September 2013 atau lima bulan lebih cepat dari rencana,” ungkapnya.
Tunggu Izin Berlayar
Setelah konfirmasi waktu pengiriman itu diterima, ujar Ali, maka pasca Lebaran ini Pertamina memberikan nama “Gas Pertamina 1” terhadap kapal tersebut. Penamaan kapal merupakan tahapan konstruksi terakhir ketika kapal masih berada di area galangan sebelum kapal melalui tahapan proses uji gas (Gas Trial) di Terminal LPG Ulsan, Korea.
“Dengan selesainya proses gas trial, selanjutnya kapal akan buang jangkar di lepas pantai Ulsan untuk proses hand-over (serah terima, red) ke Pertamina dan pengurusan port clearance guna mendapatkan izin berlayar dari port authority (kepala pelabuhan, red) setempat sebelum pada akhirnya “Gas Pertamina 1” melakukan pelayaran perdana,” ujar Ali lagi.
Menurutnya, kapal “Gas Pertamina 1” dengan kapasitas 84.000 meter kubik ini, didedikasikan untuk mendukung suplai dan distribusi LPG di Indonesia yang semakin meningkat. Pola operasi “Gas Pertamina 1” dengan pelabuhan loading antara Pelabuhan Tanjung Uban dan discharge STS di Teluk Semangka atau melalui jalur pelabuhan loading Bontang dan akan dipergunakan sebagai mothership di Kalbut, Situbondo, Jawa Timur.
“Investasi proyek pembangunan kapal baru Pertamina yang lebih cepat dari jadwal memiliki nilai strategi bisnis bagi Pertamina karena segera memberikan revenue onstream bagi perusahaan,” pungkas Ali.
(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)
Komentar Terbaru