JAKARTA – Proyek abadi gas Masela sudah memasuki babak akhir dimana kesepakatan antara PT Pertamina (Persero) dengan Shell sudah terjalin untuk pengalihan Participating Interest (PI) Shell di Masela kepada Pertamina. Pertamina dipastikan tidak akan sendiri di Masela dan akan mengajak mitra yaitu Petronas. Sehingga konsorsium baru nanti bakal terbentuk yaitu Inpex Corporation, Pertamina dan Petronas.

Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), mengungkapkan sesuai kesepakatan awal nantinya Pertamina akan melepas 15% PI dari 35% yang diambil alih dari Shell kepada Petronas. Sehingga komposisi pemegang PI nantinya Pertamina sebesar 20%, Petronas 15% dan sisanya Inpex 65%.

“Tergantung Pertamina dan Petronas, tapi dalam kesepakatan awal 20% Pertamina, 15% Petronas,” kata Dwi ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (7/7).

Saat ini menurut Dwi hanya tersisa proses penandatanganan Sales and Purchase Agreement (SPA) dan dijamin bakal dilakukan di bulan Juli. “SPA memang belum. Tapi Juli ini lah,” tegas Dwi.

Dia menyatakan bahwa pemerintah telah turun tangan langsung mendorong Shell agar segera mengunci kesepatakan dengan Pertamina pasalnya proyek Masela sangat penting bagi ketahanan energi nasional di masa depan. Nantinya gas Masela diharapkan jadi salah satu pemasok utama kebutuhan gas domestik untuk lebih dari 10 – 20 tahun sejak mulai berproduksi nanti.

“Kita harapkan Shell bisa percepat proyek ini supaya segera deal, pemerintah approach ke Shell. Negara sangat berkepentingan menjaga energy security dan Abadi Masela ini diharapkan benar,” ujar Dwi.

Sementara itu Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menegaskan kesepakatan antara Pertamina dan Shell tidak boleh lagi mundur. Bulan Juli jadi waktu terakhir bagi keduanya untuk menyelesaikan segala urusan administrasi peralihan PI. “Kali ini nggak boleh mundur lagi Agustus sudah deket,” ungkap Arifin.