JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyatakan data dari hasil kegiatan survey seismik 2D open area Jambi Merang yang merupakan kegiatan survei seismik terbesar di Asia Pasifik dalam kurun waktu 10 tahun terakhir baru bisa dibuka atau diakses secara terbuka pada November 2021.
Susana Kurniasih, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, mengatakan pembukaan data Komitmen Kerja Pasti (KKP) open area sesuai dengan rencana awal pada akhir 2021.”Jadi data KKP Jambi Merang akan dibuka untuk umum pada November 2021,” kata Susana kepada Dunia Energi, Jumat (9/7).
Susana menuturkan investor tetap bisa mengakses data tersebut, namun harus langsung berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) yang saat ini tengah mematangkan data yang diperlukan. “Saat ini kalau ada investor yang tertarik untuk melihat potensi, harus b to b dengan Pertamina,” kata dia.
Nilai Komitmen Kerja Pasti (KKP) Jambi Merang dalam lima tahun pertama pengelolaan pertama mencapai sebesar US$239,3 juta untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Ini merupakan salah satu KKP terbesar blok migas blok terminasi maupun blok lelang migas.
Khusus untuk kegiatan eksplorasi, investasi yang disiapkan sekitar US$196,5 juta untuk meningkatkan penemuan cadangan. PHE sendiri sejak Februari atau setelah menandatangani kontrak barunya sudah menggelontorkan US$20,46 juta untuk eksplorasi.
Berdasarkan informasi yang diterima Dunia Energi, Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginginkan agar processing data dari KKP Jambi Merang dilakukan secara cepat sehingga datanya bisa diakses secara umum sebelum bulan Agustus berakhir.
KKP Jambi Merang pada tahun pertama dalam kegiatan eksplorasinya akan melakukan survei seismik baik di dalam wilayah kerja, maupun di wilayah terbuka. KKP Jambi Merang di wilayah terbuka akan melaksanakan survei seismik 2D lepas pantai pada lintasan sepanjang kurang lebih 30.000 km di laut yang dikerjakan oleh PT Elnusa Tbk sebagai anak usaha Pertamina. Survei seismik dalam proyek ini menggunakan teknologi laut seismik broadband-CLA 2D dengan Q-Marine Single Sensor dan Q-Marine Calibrated Marine Source untuk memaksimalkan kualitas dan resolusi produk.(RI)
Komentar Terbaru